Hubungan Perilaku Personal Hygiene dan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dengan Keluhan Penyakit Skabies di Lingkungan 1 Pasar Sibuhuan

Sarcoptes scabieivarhominis menyebabkan kudis, penyakit kulit gatal. Kebiasaan kebersihan pribadi dan keadaan fisik rumah, seperti kepadatan penduduk, kelembaban, penerangan, dan suhu, semuanya dapat mempengaruhi perkembangan skabies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan keadaan lingkungan fisik rumah pada penderita skabies. Penelitian observasional analitik dengan studi Cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di lingkungan 1 pasar Sibu Ring, 96 responden, Juni-September 2021. Responden tanpa skabies (28,1%) dan responden dengan skabies (71,9%), serta dengan personal hygiene buruk (81,3%) dan baik (18,8%). Kepadatan hunian tidak memenuhi persyaratan (51,0%) tetapi memenuhi persyaratan (49,0%), kelembaban ruangan tidak memenuhi persyaratan (91,7%) tetapi memenuhi persyaratan (8,3%), ventilasi dalam ruangan tidak memenuhi persyaratan (26,0%) tetapi memenuhi persyaratan (74,0%), pencahayaan dalam ruangan gagal (5,2%) tetapi memenuhi persyaratan (94,8%), dan suhu ruangan gagal (86,5%) tetapi memenuhi persyaratan (94,8% ). (13,5 persen). Perilaku personal hygiene berhubungan dengan keluhan skabies (p=0,0010,05), kepadatan hidup berhubungan dengan keluhan skabies (p=0,0010,05), dan kelembaban udara berhubungan dengan keluhan skabies (p=0,0010,05). Namun luas ventilasi ruangan tidak berhubungan dengan keluhan skabies (p=0,808>0,05), pencahayaan ruangan tidak berhubungan dengan keluhan skabies (p=0,355>0,05), dan suhu ruangan berhubungan dengan keluhan skabies (p=0,0110,05)