Analisis Pengukuran Risiko Pembiayaan Dengan Metode Value At Risk (VAR) Pada BPRS di Indonesia Periode 2015-2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi risiko pada pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah serta mengukur potensi risiko pembiayaan BPRS di setiap provinsi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data dari data skunder. Data-data pada penelitian ini diambil dari Otoritas Jasa Keuangan. Penelitian ini menggunakan metode Value At Risk pendekatan Monte Carlo untuk pengukuran potensi kerugian. Hasil yang didapat dari pengukuran tersebut menunjukkan bahwa nilai potensi kerugian terbesar terjadi pada akad Mudharabah dengan nilai VAR ratarata sebesar 27%-49% pertahun, kemudian akad Musyarakah dengan nilai VAR rata-rata sebesar 13%-24% pertahun dan paling kecil terdapat pada akad Murabahah dengan nilai rata-rata 0,7%-10,4% pertahun. Untuk perhitungan VAR pada setiap provinsi didapat nilai untuk VAR nominal pada provinsi, nilai potensi risiko dengan VAR didapat yang terbesar pada provinsi Jawa Barat tahun 2020 sebesar Rp 5.593.458 (juta) dan potensi risiko terendah pada provinsi Sulewesi Barat tahun 2018 sebesar Rp 1.279 (juta). Jika dilihat dari persentase dari total pembiayaan yang diberikan, nilai VAR terbesar terdapat pada provinsi Kalimantan Timur tahun 2019 dengan nilai sebesar 98% dari pembiayaan yang diberikan. Untuk nilai VAR terkecil terdapat pada provinsi Jawa Tengah tahun 2017 yang mana nilai VAR-nya sebesar 1% dari pembiayaan yang di berikan