ASI Bagi Bayi dalam Perspektif Alquran (Analisis Kesehatan dan Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraisy Shihab)

Pemberian ASI kepada bayi adalah salah satu yang diatur Allah melalui Alquran. Masih ada saja yang tidak patuh terhadap peraturan yang diberikan Allah padahal penyusuan dapat membantu pertumbuhan mental dan fisik sehingga memperoleh manusia yang baik dan berkualitas. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah. Pertama, untuk berapa lama masa penyusuan menurut ilmu kesehatan dan menurut Alquran. Kedua, untuk mengetahui apa saja manfaat dan kandungan ASI dalam ilmu kesehatan. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana ASI dan hal-hal yang berkaitan dengannya dalam Tafsir Al-Misbah. Adapun penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dan menggunakan analisis deskriptis kualitatif. Objek penelitiannya adalah ayat-ayat Alquran, maka pendekatan yang digunakan adalah metode tafsir maudhu’i. Sumber data didapatkan dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menyusui merupakan perintah Allah sebagaimana tercantum di dalam Alquran Q.S Al-Baqarah/2: 233, Q.S Luqman/31: 14 dan Q.S Al-Haqqah/46: 15. Diperintahkan menyusui dalam masa 2 tahun jika ingin menyempurnakan penyusuan. Dengan menyusui ibu akan terlepas dari tanggungjawab menyusui dan hak anak terpenuhi. Dalam ilmu kesehatan pemberian ASI yang direkomendasikan oleh WHO adalah selama 6 bulan lamanya. Selama usia 0-6 bulan tersebut bayi hanya diberikan ASI saja. Manfaat yang diperoleh dari menyusui sangat banyak tidak hanya pada bayi saja namun ibu juga mendapat manfaatnya. Dalam Tafsir Al-Misbah karya M. Quraisy Shihab dijelaskan bahwa Alquran sudah terlebih dahulu menggaris bawahi bahwa air susu ibu, baik ibu kandung maupun bukan, adalah makanan terbaik buat bayi hingga usia dua tahun. Menurut Quraisy Shihab tujuan penyusuan bukan sekedar untuk memelihara kelangsungan hidup anak, tetapi untuk menumbuh kembangkan anak dalam kondisi fisik dan psikis yang prima