Analisis Pemikiran Politik Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo Tentang Negara Islam Indonesia

Sejarah Indonesia mencatat nama Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sebagai pemberontak yang memproklamirkan Negara Islam Indonesia di Tasikmalaya pada 1949. Makam tokoh Islam Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sampai sekarang tidak diketahui, Soekarno melarang mengembalikan jasadnya ketengah keluarga dan pengikutnya. Soekarno cemas akan kebangkitan pengaruh dan kharisma Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sebagai tokoh yang paling awal menjadikan Islam sebagai asas partai. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir di Cepu, Jawa Tengah, 7 Januari 1905, ia adalah ulama karismatik yang secara tegas menolak politik sekularisme yang diterapkan di Indonesia yang baru saja merdeka. Bila tokoh Islam lainnya lebih kompromistis, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo bersikap lebih keras. Tulisan ini mengkaji tentang Negara Islam Indonesia buatan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang diperjuangkannya sampai akhir hayatnya pada tahun 4 Juni 1962. Adapun tujuan dari mendirikan Negara Islam Indonesia yaitu mendirikan sebuah negara dengan dasar syariat Islam yang sesuai dengan Alquran dan Hadis di wilayah Indonesia. Untuk melakukan penelitian ini dipergunakan metode penelitian kualitatif, Penelitian ini berfokus kepada Pemikiran Politik Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo tentang Negara Islam Indonesia. Metode dalam mendapatkan data adalah melalui studi kepustakaan dengan mengunakan data primer dan data sekunder kemudian dilanjudkan dengan analisis data, mengunakan tiga tahap dalam menganalisisnya yaitu: pertama, reduksi data sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kedua, penyajian data sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya pengambilan tindakan, dan yang ketiga, setelah data disajikan maka proses selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Adapun hasil temuan penelitian ini yaitu beberapa hal yang melatarbelakangi pemikiran Politik Sekarmadji Maridjan Kartosowirjo dalam membentuk Negara Islam Indonesia terdapat dua faktor yaitu faktor Internal dan fator Eksternal, Adapun faktor internalnya yaitu: dalam keyakinannya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo berpendapat Agama Islam adalah suatu agama yang sempurna serta lengkap dengan pengaturan bagi segala aspek kehidupan manusia termasuk kehidupan bernegara atau politik, kesemua itu sudah terdapat dalam Alquran dan Hadis. Kemudian faktor eksternalnya yaitu: pertama, kemerdekaan Indonesia memproklamirkan negara berideologi Pancasila, Dari dasar ini Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo tidak setuju Indonesia merdeka memakai pahan sekuler yang menurutnya jauh dari apa yang diajarkan oleh syariat Islam. kedua, kekecewaannya terhadap perjanjian Renville yang merupakan perjanjian antara Indonesia dengan Belanda. Kemudian konsep Negara Islam menurut Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, yaitu konsep pemikiran politik, hijrah, yang merupakan bentuk perjuangan berbasis Islam, yang berupaya mewujudkan negara yang Islami dengan memilih sikap non-koperatif terhaap Pemerintah Hindia belanda dan menolak kemerdekaan Indonesia sehinga puncak perjuangannya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo memproklamasikan Negara Islam Indonesia buatannya pada 7 Agustus 1949 di Jawa Barat