PENGARUH PERLAKUAN BENIH MENGGUNAKAN GIBERELIN (GA3) TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH TERUNG BELANDA (CHYPHOMANDRA BETACEAE SENDT)

Abstrak. Benih terung belanda memiliki dormansi fisiologis, yaitu dimana adanya faktor penghambat yang dapat mencegah terjadinya proses perkecambahan yang terjadi. Metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi dormansi fisiologi yaitu dengan pengaplikasian larutan yang mengandung giberelin. Tujuan penelitian untuk mengetahui dampak perlakuan benih menggunakan giberelin terhadap viabilitas dan vigor benih terung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan kosentrasi giberelin sebagai faktor tunggal, terdiri dari kosentrasi 0- 100 ppm. Kosentrasi 50 ppm giberelin berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan (PTM), (DB), (IV), (KCTR), (KSP). Kosentrasi 10 ppm giberelin berpengaruh nyata dalam meningkatkan berat kering biomasa kecambah normal, serta berat basah biomassa kecambah normal. Perlakuan perendaman benih menggunakan giberelin tidak berpengaruh nyata pada parameter pengamatan (T50).Kata kunci: Dormansi, Metode, Kosentrasi, Perkecambahan, Berpengaru