ANALISIS DAMPAK COVID 19 TERHADAP TINGKAT PDRB DI PROVINSI BALI

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) telah menjadi sebuah tolak ukur dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah. Fluktuasi dalam persentase PDRB mengindikasikan terjadinya kenaikan atau penurunan dalam proses produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu daerah tertentu. Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal oleh orang-orang di luar negeri. Bahkan menempati peringkat pertama destinasi wisata paling populer di dunia berdasarkan Tripadvisor Travellers’ Choice Awards 2021.Bali memiliki beberapa sektor mata pencaharian salah satunya adalah sektor pariwisata yang berdampak pada perekonomian Indonesia. Sektor Pariwisata Bali seperti perhotelan, tempat wisata, pantai-pantai merupakan tempat favorit para wisatawan. Semenjak terkuaknya kasus pertama COVID19 di Bali yaitu pada 19 Juli 2020, masyarakat perlahan-lahan melakukan berbagai kegiatan di rumah seperti WFH dan ini berdampak ke seluruh lapangan kerja di Bali terutama sektor pariwisata karena berkurangnya pengunjung dari luar yang berliburan di Bali, yang disebabkan dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan wisatawan yang takut akan terpapar virus COVID19 ini. Sehinga pada masa pandemi COVID19 , sektor pariwisata Bali merosot drastis dikarenakan sepi pengunjung yang berliburan ke Bali. Sehingga masyarakat yang bermata pencaharian dalam sektor pariwisata terpaksa untuk melakukan PHK terhadap karyawannya bahkan ada yang menutup usahanya sendiri karena tidak mampu membayar hutang perusahaan. COVID19 ini tidak hanya berdampak ke mata pencaharian sektor pariwisata, tetapi mata pencaharian lainnya juga ikut terpengaruhi oleh pandemic COVID19 ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak COVID19 terhadap PDRB Bali dan mencari tahu mata pencaharian yang mampu bertahan dalam masa pandemi ini