Sistem Penerapan Pelayanan Inklusif bagi Pengunjung Penyandang Disabilitas (Studi Fasilitas dan Aksesibilitas pada Hotel Berbintang di Kabupaten Karo)

So far, the concept of tourism has only been designed mostly for normal people, and it has not been entirely designed for people with special needs. Where tourism is a right for everyone including people with disabilities. Where inclusive services are implemented in services for guests with disabilities. The method used in this research is a descriptive research method with quantitative approach that aims to find out the extent to which the hotel manager in providing facilities and accessibility where facilities and accessibility are inhibiting and supporting factors for persons with disabilities. The conclusion of this study where there are data from the field the number of visitors the minimum value of visitors with disabilities is 2.2, while the maximum value of visitors with disabilities is 5. The average disability visitor is 3.8, with a standard deviation of 0.642. And the calculated F value is 29.836 and the Sig. is 0,000. It is known that the calculated F value is 29.836> F table is 2.699 and the Sig value is 0.000 <0.05, so facilities, accessibility, internal together or simultaneously have a significant effect on visitors with disabilities. And the regression coefficient value of the facility variable is positive, which is 0.441. This means that facility variables have a positive effect on visitors with disabilities. Known value of Sig. from the facility variable is 0.000 <0.05, it is concluded that the facility has a positive and significant effect on visitors with disabilities. Where the coefficient of determination (R-Square) is 0.482. This value can be interpreted as facility, accessibility, and internal variables capable of influencing visitors with disabilities by 48.2%, the remaining 51.8% is explained by other variables or factorsSelama ini konsep pariwisata hanya dirangcang sebagian besar untuk orang-orang yang normal saja, dan belum seluruhnya dirancang bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus. Dimana pariwisata adalah hak bagi setiap orang termasuk penyandang disabilitas. Dimana pelayanan inklusif yang diterapkan dalam pelayanan bagi tamu penyandang disabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pihak pengelola hotel dalam menyediakan fasilitas dan aksesibilitas dimana fasilitas dan aksesibilitas menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung bagi penyandang disabilitas. Adapun kesimpulan dari penelitian ini dimana terdapat dari data di lapangan jumlah pengunjung nilai minimum dari pengunjung disabilitas adalah 2,2, sementara nilai maksimum dari pengunjung disabilitas adalah 5. Rata-rata pengunjung disabilitas adalah 3,8, dengan standar deviasi 0,642. Dan nilai F hitung 29,836 dan nilai Sig. adalah 0,000. Diketahui nilai F hitung 29,836 > F tabel 2,699 dan nilai Sig adalah 0,000 < 0,05, maka fasilitas, aksesibilitas, internal secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap pengunjung disabilitas. Serta nilai koefisien regresi dari variabel fasilitas bernilai positif, yakni 0.441. Hal ini berarti variabel fasilitas berpengaruh positif terhadap pengunjung disabilitas. Diketahui nilai Sig. dari variabel fasilitas adalah 0.000 < 0,05, maka disimpulkan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengunjung disabilitas. Dimana nilai koefisien determinasi (R-Square) adalah 0,482. Nilai tersebut dapat diartikan variabel fasilitas, aksesbilitas, internal mampu mempengaruhi pengunjung disabilitas sebesar 48,2%, sisanya sebesar 51,8% dijelaskan oleh variabel atau faktor lainny