Impelementasi Kompilasi Hukum Islam Tentang Kewarisan Anak Angkat Pada Masyarakat Muslim Kota Medan

Impelementasi Kompilasi Hukum Islam Tentang Kewarisan Anak Angkat Pada Masyarakat Muslim Kota Medan. Tesis Program Pascasarjan IAIN-SU, Medan, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kedudukan anak angkat terhadap harta harta warisan orang tua angkat. 2) Kesesuaian penerapan Kompilasi Hukum Islam dengan praktik masyarakat Muslim Kota Medan tentang kewarisan anak angkat. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan kewarisan anak angkat pada maysarakat muslim kota Medan. Penelitian merupakan penelitian lapangan bersifat deskriptif kualitatif yakni menjelaskan objek penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Data dalam penelitian ini dibagi kepada dua jenis yakni primer dan sekunder. Data primer adalah data yang berkenaan dengan impementasi KHI tentang kewarisan anak angkat pada masyarakat Muslim kota Medan yang didapatkan dari informan penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak berkenaan secara langsung dengan objek penelitian. Data penelitian didapatkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Penilitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat Muslim kota Medan tidak menganggap anak angkat sebagai ahli waris bagi orang tua angkat karena tidak mempunyai hubungan darah maupun pernikahan dengan orang tua angkat. Akan tetapi anak angkat bisa menjadi ahli waris dengan syarat mendapat persetujuan ahli waris yang lain. Dalam hal kedudukan anak angkat bukan sebagai ahli waris bagi orang tua angkatnya, praktik masyarakat Muslim kota Medan sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam. Akan tetapi pada hal pemindahan hak milik harta peninggalan orang tua angkat kepada anak angkat, praktik masyarakat tidak sesuai dengan KHI karena cara pemindahan yang dikenal hanya melalui hibah dan hadiah. Masyarakat Muslim kota Medan tidak mempraktikkan wasiat wajibah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan kewarisan anak angkat pada masyarakat Muslim kota Medan yakni: pengetahuan masyarakat tentang KHI, kebiasaan, keluarga angkat, moral anak angkat, penundaan pembagian kewarisan, adat dan dualisme hukum Islam