TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PERLINDUNGAN IDENTITAS ANAK KORBAN KEJAHATAN SEKSUAL (Studi Putusan Nomor 408/Pid.Sus/2021/PN Mlg, Studi Putusan Nomor 673/Pid.Sus/2019/PN Mlg, Dan Studi Putusan Nomor 572/Pid.Sus/2021/PN Mlg)

Perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi anak korban kejahatan seksual merupakan perwujudan kewajiban yang diberikan Negara secara khusus. Perlindungan tersebut salah satunya mengenai perlindungan kerahasiaan identitas anak yang menjadi korban kejahatan seksual. Perwujudan tersebut ialah bertujuan untuk menghindarkan anak dari perlakuan negatif dari pihak manapun yang dapat berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Telah dijelaskan dalam ketentuan Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Pasal 19 ayat (1). Namun masih banyak ditemukan identitas anak berhadapan dengan hukum yang tidak dirahasiakan pada putusan perkara yang dipublikasikan dalam Situs Direktori Putusan Mahkamah Agung. Maka dari itu, peneliti mengangkat dua rumusan masalah yang Pertama, Bagaimana perlindungan identitas anak korban kejahatan seksual menurut peraturan perundang-undangan. Kedua, Bagaimana perlindungan identitas anak korban kejahatan seksual menurut Pengadilan Negeri Malang Kelas IA. Metode penelitian yang digunakan yakni metode pendekatan yuridis sosiologis dengan tekhnik pengumpulan bahan studi kepustakaan dan wawancara. Kesimpulan dan saran dari penulisan tugas akhir ini yakni dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana mengenai identitas anak yang menjadi korban tindak pidana kejahatan seksual yang identitasnya dipublikasikan apabila terdapat pihak yang melanggar sebagaimana undang-undang yang telah mengatur harus diberikan sanksi tegas