Komunikasi Kesehatan Puskesmas dalam Mengampanyekan Vaksinasi Covid-19 pada Masyarakat (Studi Pada Komunikasi Kesehatan yang Dilakukan Puskesmas Batumarmar Kabupaten Pamekasan)

Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia dengan fokus utama pada bagaimana individu menghadapi isu-isu kesehatan, serta bagaimana upaya memelihara kesehatannya. Puskesmas Batumarmar merupakan Puskesmas tingkat Kecamatan yang memiliki wilayah kerja 13 Desa. Dalam pemberian vaksin Covid-19 oleh Tim Vaksin Puskesmas Batumarmar pada Masyarakat tidak berjalan mulus, Tim Vaksin mengalami penolakan dari Masyarakat. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Komunikasi Kesehatan yang dilakukan Tim Vaksin Puskesmas Batumarmar serta Peluang dan Kendala apa saja yang ditemui didalamnya. Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori komunikasi persuasife. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini meliputi tim vaksin bidang alur Puskesmas Batumarmar. Sedangkan untuk informanya penelitian ini berjumlah tiga orang yang berasal dari Masyarakat Batumarmar yang sudah mengikuti kegiatan vaksinasi dari puskesmas batumaramar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan Komunikasi kesehatan yang di lakukan oleh Puskesmas Batumarmar dalam mensukseskan vaksinasi Covid-19 adalah dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat, kedua melakukan siaran keliling. Ketiga bekerja sama dengan tim FORPIMKA, Bidan, Kepala Desa, dan Tokoh Ulama. Kegiatan tersebut berhasil mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat. Peluang yang ditemui seperti dukungan dari Kepala Desa, juga tokoh masyarakat seperti kyai. Serta kesadaran dan kepedulian dari berbagai pihak seperti ibu-ibu Bhayangkari. Untuk faktor kendala yang ditemui, pertama penolakan keras dari masyarakat karena hoax yang bertebaran di luar sana. Kedua, tempat yang kurang mendukung untuk pemasangan banner ataupun peletakan proyektor