ANALISIS YURIDIS PENJATUHAN PIDANA PELAKU TINDAKPIDANA PENELANTARANANAK (StudiPutusan PengadilanNegeri Madiun Nomor3/Pid.Sus/2021/PN.Mad)

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis terhadap kasus penelantaran anak yang terjadi di Kota Madiun dengan studi kasus terhadap Putusan Pengadilan Negeri Madiun Nomor 3/Pid.Sus/2021/PN.Mad. Dalam kasus penelantaran anak di dalam putusan tersebut terdakwa dikenakan Pasal 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Berangkat dari dijatuhinya hukuman karena terdakwa telah melanggarisi dalam Pasal 77 B maka penulis akan melakukan analisis pada pertimbangan yang digunakan hakim dalam memutuskan perkara apakah telah sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan anak. Kemudian dari analisis yang telah dilakukan apakah aspek kemanfaatan dan aspek keadilan pidana pelaku tindak pidana penelantaran anak dalam putusan perkara Nomor 3/Pid.Sus/2021/PN.Mad sudah diterapkan oleh majelis hakim dalam putusannya. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan,dan menganalisis tentang pertimbangan yang digunakan hakim dalam memutuskan perkara Nomor 3/Pid.Sus/2021/PN.Mad apakah sesuai dengan prinsip perlindungan anak dan untuk Mengetahui,mendeskripsikan,dan menganalisis aspek kemanfaatan dan keadilan pidana pelaku tindak pidana penelantaran anak dalam putusan perkara Nomor3/Pid.Sus/2021/PN.Mad. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian Yuridis Normatif (Normatif Legal Research) dengan melakukan kajian terhadap produk-produk hukum perundang-undangan dan melihat realita yang ada dalam masyarakatyang berhubungan dengan fokus permasalahan dalam penelitian ini. Kesimpulan dan saran dari penulis yakni dari keseluruhan pertimbangan bahwasanya penetepan pertimbangan hakim yang didasarkan pada prinsip-prinsip perlindungan anak tersebut faktanya terdakwa dirasa belum mampu untuk menerapkannya karena banyak faktor dan dari isi tekstual putusan bisa saja telahmemenuhi aspek aspek kemanfatan dan keadilan tetapi hal itu secara nyata belum dapat dilaksanakan oleh terdakwa dengan kondisi yang ada. Saran dari penulis untuk menjawab permasalan ini adalah dengan cara menambah masa pidana terdakwa agar nantinya terdakwa mendapatkan banyak bimbingan dan arahan agar ketika kembali kemasyarakat terdakwa sudah menjadi pribadi yang lebih baik