Hubungan antara Occupational Stress dan Turnover Intention pada Kru Kapal Perusahaan X

Kru kapal merupakan salah satu sumber daya manusia dalam perusahaan penyedia jasa laut yang harus menghadapi perasaan jauh dari keluarga dan perasaan jenuh yang dapat menimbulkan perasaan stress dan akan mempengaruhi komitmen kerja. Komitmen kerja kru kapal yang rendah dapat menyebabkan turnover intention dalam perusahaan. Salah satu dari pengaruh turnover intention adalah occupational stress yang merupakan reaksi dari emosi, perilaku dan fisiologis yang “kurang cocok” dengan lingkungan kerja, kondisi pekerjaan, dan juga hubungan kerja. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menjelaskan hubungan antara occupational stress dan turnover intention. Metode pengambilan sample penelitian ini dilakukan dengan teknik accidental sampling, responden dalam penelitian ini adalah 112 kru kapal yang bekerja pada perusahaan X, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis uji hipotesis non-parametrik Spearmen-Rho. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa occupational stress tidak memiliki hubungan signifikan dengan turnover intention (r = 0.153, p > 0.05), yang berarti occupational stress tidak memiliki hubungan yang signifikan pada turnover intention kru kapal. Hal tersebut dikarenakan kru kapal memiliki kemampuan dalam memahami dan mengelola emosi secara positif dengan menganggap kapal merupakan rumah kedua bagi kru kapal, walaupun lingkungan kerja yang kurang aman. Perusahaan X telah memiliki gambaran bahwa occupational stress kru kapal termasuk kategori sedang namun apabila meningkat menjadi kategori tinggi diharapkan perusahaan akan melakukan tindakan atau sikap manajemen yang akan diambil guna mengatasi permasalahan terseut, karena kru kapal perusahaan X memiliki potensi untuk turnover intetion