TRAIT KEPRIBADIAN BIG FIVE SEBAGAI PREDIKTOR SELF- COMPASSION PADA REMAJA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh trait kepribadian big five yang terdiri dari extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect terhadap self-compassion pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis ex-post facto. Sampel penelitian yang digunakan dengan multistage random sampling berjumlah 400 orang remaja pada jenjang SMA di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Alat ukur yang digunakan adalah Self-compassion Scale (SCS) untuk skala self-compassion dan IPIP-BFM-50 untuk skala trait kepribadian big five. Validitas yang digunakan dari pengembang alat ukur SCS yaitu validitas konstrak dan IPIP BFM 50 yaitu validitas isi. Reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach Alpha pada alat ukur SCS sebesar 0,880 dan alat ukur IPIP-BFM-50 sebesar 0,715-0,886. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan taraf signifikansi (p) < 0.05. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh signifikan trait kepribadian big five secara bersama-sama terhadap self-compassion pada remaja (F=50,307, p=0,000); (2) ada pengaruh signifikan trait kepribadian extraversion terhadap self-compassion pada remaja (t=2,241, p=0,026); (3) ada pengaruh signifikan trait kepribadian agreeableness terhadap self-compassion pada remaja (t=3,010, p=0,003); (4) ada pengaruh signifikan trait kepribadian conscientiousness terhadap self-compassion pada remaja (t=3,997; p=0,000); (5) ada pengaruh signifikan trait kepribadian emotional stability terhadap self- compassion pada remaja (t=11,918; p=0,000; (6) tidak ada pengaruh signifikan trait kepribadian intellect terhadap self-compassion pada remaja (t=0,374, p=0,709;). Oleh karena itu, dapat disimpulkan yaitu: pertama, trait kepribadian big five secara bersama-sama signifikan dapat menjadi prediktor self-compassion pada remaja. Kedua, analisis terhadap masing-masing trait kepribadian menunjukkan extraversion, agreeableness, conscientiousness, dan emotional stability secara signifikan menjadi prediktor self-compassion, sedangkan trait kepribadian intellect tidak signifikan menjadi prediktor bagi self-compassion