Evaluasi Implementasi Kurikulum Penjasorkes di SD Luar Biasa di Kabupaten Sleman Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) kondisi implementasi kurikulum Penjasorkes di SDLB di Kabupaten Sleman Barat pada aspek tinjauan pendahuluan (antecedents), (2) kondisi implementasi kurikulum Penjasorkes di SDLB di Kabupaten Sleman Barat pada aspek tinjauan proses (transaction), dan (3) kondisi implementasi kurikulum Penjasorkes di SDLB di Kabupaten Sleman Barat pada aspek tinjauan hasil (outcomes). Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Desain penelitian mengacu pada model evaluasi countenance stake. Penelitian ini menekankan pada dua jenis operasi, yakni deskripsi dan pertimbangan, serta membedakan dalam tiga fase: pendahuluan, proses, dan hasil terkait implementasi kurikulum Penjasorkes SDLB. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru SDLB/SLB di Kabupaten Sleman yang mengampu mata pelajaran Penjasorkes sebanyak 12 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Instrumen telah divalidasi melalui expert judgment, serta uji reliabilitas menggunakan program bantu SPSS v.22 yang didapatkan nilai koefisien sebesar 0,944. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) implementasi kurikulum Penjasorkes SDLB pada aspek tinjuan pendahuluan (antecedents) komponen perumusan silabus, RPP, bahan ajar, serta penguasaan kelas sudah baik, namun demikian masih terdapat kelemahan dalam perumusan tujuan pembelajaran serta pemenuhan prasarana dan sarana pendukung pembelajaran yang disesuaikan dengan jenis ketunaan peserta didik, (2) implementasi kurikulum Penjasorkes SDLB pada aspek tinjuan proses (transaction) komponen pelaksanaan pembelajaran dan proses penilaian sudah baik, namun demikian masih terdapat kelemahan dalam penggunaan reinforcement (alat bantu) ketika pelaksanaan review materi, dan (3) implementasi kurikulum Penjasorkes SDLB pada aspek tinjauan hasil (outcomes) masih terdapat kelemahan pada pengembangan evaluasi pembelajaran berdasarkan jenis ketunaan peserta didik. Secara keseluruhan hasil implementasi kurikulum Penjasorkes di SDLB sudah baik dan sesuai dengan pedoman, akan tetapi masih perlu pengembangan perangkat evaluasi