Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter Berbasis Budaya Sekolah pada Siswa SMP.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan : (1) konstruk instrumen berupa struktur komponen dan indikator karakter siswa SMP, (2) instrumen penilaian karakter yang valid dan reliabel, (3) gambaran dari karakter siswa, (4) instrumen yang efektif. Instrumen yang dikembangkan yaitu instrumen penilaian karakter berbasis budaya sekolah, yang disusun untuk membantu pendidik dan sekolah dalam melakukan penilaian karakter peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan instrumen nonkognitif dari Djemari Mardapi yang meliputi 10 langkah: (1) menyusun spesifikasi instrumen, (2) menulis butir instrumen, (3) menentukan skala instrumen, (4) menentukan sistem penskoran, (5) menelaah instrumen, (6) melakukan uji coba instrumen, (7) menganalisis instrumen, (8) merakit instrumen, (9) melaksanakan pengukuran, dan (10) menafsirkan hasil pengukuran. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Banguntapan yang berjumlah 128 siswa. Instrumen yang telah disusun divalidasi isi oleh ahli. Pengujian validitas dan reliabilitas konstruk dari data hasil pengujian instrumen dianalisis dengan menggunakan confirmatory factor analysis (CFA). Hasil penelitian ini adalah : (1) komponen konstruk karakter siswa SMP terdiri atas enam aspek dengan 12 indikator dan 22 butir pernyataan (2) instrumen yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas dengan hasil validitas isi ditunjukkan oleh indeks Aiken sebesar 0,87 sedangkan hasil pengujian dengan CFA menunjukkan nilai loading factor pada tiap-tiap butir adalah valid dengan λ > 0,5 dan t-value > 1,96 dan model pengukuran karakter siswa yang disusun fit (cocok) dengan model yang diteorikan (χ2 = 230,719; (p) = 0,08; RMSEA = 0,040; dan CFI = 0,964 dengan hasil estimasi reliabilitas komposit McDonald sebesar 0,907 (3) profil gambaran keseluruhan karakter siswa dikategorikan berkembang dengan persentase 63,3 %, kategori mulai berkembang 18,8%, kategori memerlukan bimbingan terdapat 11,7% dan kategori membudaya terdapat 6,3 % (4) instrumen termasuk efektif dengan persentase sebesar 69,53 %