Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif, Pemecahan Masalah, dan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Problem-Based Learning di SMK Ki Ageng Pemanahan Bantul

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penerapan Problem-Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan hasil belajar peserta didik; (2) peningkatan kemampuan berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan hasil belajar peserta didik setelah diterapkan Problem- Based Learning dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis & Mc. Taggart. Penelitian dilakukan di SMK Ki Ageng Pemanahan Bantul dengan subjek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas X TKJ pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 32 peserta didik. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dengan tiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, tes hasil belajar, dokumentasi, dan catatan lapangan. Kisi-kisi instrument observasi dan tes divalidasi dengan judgment expert. Analisis yang digunakan untuk kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah adalah analisis deskriptif berdasarkan lembar observasi, sedangkan analisis data hasil tes dengan analisis deskriptif dengan menggunakan nilai hasil tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran dengan problem-based learning (PBL) pada mata pelajaran komputer dan jaringan dasar mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar peserta didik. Tahapan PBL yang dilakukan secara ringkas antara lain a) mengorientasikan peserta didik terhadap masalah secara klasikal; b) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan kelompok belajar 4 orang dan pembagian tugas yang berbeda untuk masing-masing anggota; c) membimbing penyelidikan individu maupun kelompok dengan topik yang sama dibahas maksimal dua kelompok; d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya yang dilakukan di depan kelas dengan alokasi waktu lebih banyak; 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang menitik beratkan pada pengecekan kembali terhadap hasil. (2) peningkatan terjadi pada semua aspek pengamatan. Pada kemampuan berpikir kreatif, rata-rata siklus I sebesar 52,295% meningkat pada siklus II dengan rata-rata 67,405% dan meningkat kembali pada siklus III sebesar 74,365%. Pada kemampuan pemecahan masalah, rata-rata siklus I sebesar 67,75% meningkat pada siklus II dengan rata-rata 76,76% dan meningkat pada siklus III sebesar 80,325%. Pada hasil belajar aspek pengetahuan siklus III pertemuan kedua persentase peserta didik yang tuntas sebesar 78,125%, pada aspek keterampilan peserta didik yang tuntas sebesar 100%, dan pada aspek sikap untuk indikator jujur, disiplin, tangggung jawab, kerjasama secara berturut-turut dalam kategori sangat baik, sangat baik, baik, sangat bai