Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Tahun 2022

Stroke menurut World Health Organization adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013 (RISKESDAS 2013) prevalensi stroke tertinggi terdapat di Sulawesi Utara 10,8% sementara itu di Sumatera Utara (6.3%) DKI Jakarta (9,7 %) DI Yogyakarta (10,3 %) Jawa Timur (9,1 %) NTT (4,2 %) prevalensi penyakit stroke juga meningkat seiring bertambahnya usia. kasus stroke tertinggi adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan lebih banyak pria (7,1%) dibandingkan dengan wanita (6,8%).Berdasarkan data riset kesehatan NTT (RISKESDAS NTT) prevalensi stroke tertinggi terdapat di Sikka (9%), Kupang (5%),Flores Timur (7%), Manggarai (8%), Sumba tengah (5%), dan di Kota Kupang (6%).Untuk Mengetahui asuhan gizi terstandar pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Prof.Dr.W.Z Johannes Kupang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan rancangan studi kasus untuk mengkaji tentang asuhan gizi terstandar pada pasien Stroke non hemoragik di RSUD Prof.Dr.W.Z Johannes Kupang. Populasi dalam penelitian ini sebnayak 3 sampel.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil antropometri responden 1 dengan hasil perhitungan Lila adalah 90,55% dengan kategori status gizi normal untuk responden 2 dengan hasil perhitungan IMT 22.4 kg/m2 dengan status gizi normal sedangkan responden 3 dengan perhitungan Lila 78,8% dengan status gizi kurang. Pada hasil laboraturium nilai hemoglobin masih rendah, Pada fisik klinis untuk 3 pasien di awal tekanan darah belum mencapai normal. Saat masuk rumah sakit pasien mendapatkan diet rendah garam II