Hadis Prediktif Pembunuhan Usman Bin Affan (Studi Analisis Sosio-Historis

Tulisan ini menganalisis hadis prediktif pembunuhan ‘Uṡmān bin ‘Affān dengan mengunakan pendekatan sosio-historis. Hadis sebagai salah satu sumber ajaran Islam tidak bisa dilepaskan dari bahasa yang digunakan oleh Nabi saw. Di antara bentuk bahasa yang digunakan dalam hadis adalah prediksi atau ramalan. Nabi saw. sering memprediksi suatu kejadian atau peristiwa yang akan terjadi setelah beliau meninggal dunia, salah satunya adalah terkait pembunuhan ‘Uṡmān. Dari beberapa kitab hadis, hanya kitab al-Mustadrak ‘alā al-Ṣaḥīḥain karya al-Ḥākim al-Naisābūrī (321-405 H./933-1014 M.) yang secara eksplisit meriwayatkan hadis tersebut. Pertanyaan penting yang dijawab dalam tulisan ini adalah bagaimana otentisitas sanad dan analisis matan hadis prediksi pembunuhan ‘Uṡmān? Otentisitas sanad hadis tersebut tidak bisa dikatakan ṣaḥīḥ (valid) karena ada periwayat yang dinilai kurang kredibel (gairu ṡiqah). Metode kritik hadis ulama klasik harus dibantu dengan disiplin ilmu yang baru supaya hadis-hadis Nabi saw. bisa dipahami secara komprehensif. Dengan menggunakan pendekatan sosio-historis dan teori kritik hadis, tulisan ini membuktikan bahwa hadis prediksi tentang pembunuhan ‘Uṡmān dinilai ṣaḥīḥ karena didukung oleh data-data sejarah. Hadis yang sesuai dengan fakta sejarah bisa diterima meskipun sanadnya tidak ṣaḥīḥ. Oleh karena itu, hadis prediktif pembunuhan ‘Uṡmān bisa dipertanggungjawabkan otentisitasnya menurut analisis sosio historis