PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN AKHLAKUL KARIMAH ANGGOTA SATUAN KARYA PRAMUKA WANABAKTI DI CABANG SLEMAN

Pendidikan karakter (character education) adalah usaha sengaja atau (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. Seiring dengan berkembangnya peradaban umat manusia, alam tidak lagi nyaman untuk dihuni. Tanahnya menjadi gersang dan tandus. Permasalahan lingkungan semakin meningkat dan semakin komplek. Beberapa hal pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara lain adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan meningkatnya limbah pencemar. Salah satu kegiatan yang dapat membentuk karakter peserta didik adalah kegiatan Pramuka. Sebagai wahana pendidikan non formal, lebih pada pengembangan pola pikir, karakter dan tentunya eksplorasi bakat yang dapat ditemukan dan diasah di dalam kegiatan ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif, dengan aktivitas dalam analisis data yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan conclusion drawing. Untuk menguji keabsahan data digunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pendidikan karakter adalah usaha sengaja untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. 2) Pendidikan karakter peduli lingkungan dalam peningkatan akhlakul karimah dapat terwujud melalui metode pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Proses pendidikan yang dilakukan Saka Wanabakti Cabang Sleman saat ini yaitu dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pimpinan Saka dan Dewan Saka sebagai fasilitator sedangkan anggota Saka sebagai peserta didik yang ingin mengembangkan potensi diri. 3) Hasil pendidikan karakter peduli lingkungan dalam peningkatan akhlakul karimah mampu memfasilitasi peserta didik sebagai wadah ide-ide baik lisan dan tulisan, terutama di bidang kehutanan, strategi dan konteksnya pun sesuai dengan kehidupan anggota, maka tingkat kerja sama dan komunikasi lebih berkembang, keterampilan berfikir kritis dan komunikasi lebih meningkat