CARA MENYIKAPI WABAH MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DENGAN KONTEKS MASA PANDEMI COVID-19

Munculnya COVID-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 merupakan mimpi buruk bagi warga Indonesia. Wabah tersebut tidak hanya berdapak pada bidang kesehatan, tetapi juga ekonomi, pendidikan, ag ama dan berbagai bidang lainnya. Meskipun kondisi saat ini sudah jauh lebih baik, akan tetapi keresahan akibat wabah COVID-19 masih ada sampai hari ini dan tidak sedikit orang yang masih bingung bagaimana menyikapinya. Berangkat dari permasalahan itulah, penulis berpendapat bahwa cara menyikapi wabah COVID-19 tersebut menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini nantinya akan memaparkan penjelasan Al-Qur’an terkait kayfiyyat atau tata cara menyikapi wabah dan relevansinya dengan konteks masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan bersifat kualitatif, yaitu berdasarkan pada kualitas data yang telah dianalisis dan diuraikan secara sistematis. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu Tafsir Al-Misbah, dan sumber data sekundernya yaitu buku-buku, jurnal, artikel dan berbagai data lainnya yang terkait dengan objek penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa segala musibah datangnya dari Allah SWT untuk menguji hambanya, Al-Qur’an menjelaskan berbagai macam cara dalam menyikapi musibah tersebut, diantaranya adalah dengan cara sabar dan tawakkal sebagaimana penjelasan QS. Al-Baqarah [2]: 155-157 dan QS. al-An’a>m [6]: 102. Dua sikap tersebut sangat relevan dengan konteks masa pandemi COVID-19. Karena ketika menyikapi pandemi dengan sabar dan tawakkal, selain akan berdampak pada perilaku kita menjadi lebih positif, juga akan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Sehingga hal tersebut akan membuat diri kita menjadi lebih tenang dan dijauhkan dari segala kegelisahan ketika dihadapkan dengan berbagai macam musibah yang terjadi