TAWAKKAL MENURUT AL-QUR’AN DAN KONTEKSTUALISASINYA PADA MASA PANDEMI COVID-19

Penelitian ini merupakan penelitian tentang salah satu sikap mulia yang disebutkan dalam al-Qur’an yaitu tawakkal dan penelitian ini akan berfokus kepada kontekstualisasinya pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini muncul sebagai respon penulis terhadap situasi pandemi Covid-19 yang menimbulkan banyak dampak di masyarakat dan bagaimana Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia menanggapi hal tersebut. Penelitian ini berusaha untuk menggali makna yang terkandung dalam kata tawakkal yang terdapat dalam al-Qur’an dengan memetakan beberapa tema yang terkandung dalam ayat-ayat tawakkal dan berusaha untuk mereaktualisasi makna dari tawakkal tersebut dengan kondisi terkini yaitu pandemi Covid-19. Penelitian ini akan memusatkan pembahasannya pada tiga rumusan masalah yaitu : Bagaimana makna tawakkal menurut al-Qur’an? Bagaimana telaah terhadap tawakkal menurut al-Qur’an? Bagaimana makna tawakkal jika dikontekskan dengan situasi pandemi Covid-19? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis data pustaka atau library research serta menggunakan metode tafsir kontekstual Abdullah Saeed sebagai rujukan utama untuk melakukan penelitian. Dalam perumusannya, terdapat empat tahap yang akan dilalui untuk mendapatkan penafsiran kontekstual. Tahap pertama adalah perjumpaan dengan teks. Tahap kedua adalah analisis kritis terhadap teks berupa aspek kebahasaan, konteks literal, teks paralel dan preseden. Tahap ketiga adalah menganalisa makna teks untuk penerima pertama, berupa konteks sosio historis, pandangan dunia kala itu terhadap teks, serta melihat hakikat pesan teks. Tahap keempat adalah menganalisa makna untuk masa sekarang. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu tentang tema yang ada dalam al-Qur’an dan disandingkan dengan konteks kekinian apakah akan mengalami peubahan dan tetap relevan untuk konteks yang berbeda. Berdasarkan penelitian ini tawakkal pada masa pandemi Tawakkal pada masa pandemi masuk kedalam tawakkal pada masa sulit dan dalam pengaplikasiannya, tawakkal pada masa pandemi memiliki empat poin utama Pertama, adalah menerima keadaan dengan bersabar. Kedua, adalah bermusyawarah atau berdiskusi. Ketiga, adalah membulatkan tekad. Membulatkan tekad disini maksudnya adalah ketika hasil musyawarah yang dilakukan oleh pemerintah telah menghasilkan sebuah mufakat, maka sebagai warga negara kita perlu untuk mematuhi instruksi yang ada, misalnya perintah untuk menggunakan masker ketika diluar ruangan, mengurangi kerumunan dan lain sebagainya. Membulatkan tekad untuk mematuhi anjuran yang dikeluaran oleh pihak yang berwenang. Keempat, adalah tawakkal. Setelah membulatkan tekad dan menjalankan segala aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah bertawakkal dengan menyerahkan segala urusan kepada Allah dengan harapan pandemi segera berakhir