KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN KEDISIPLINAN SISWA BERBASIS BUDAYA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dengan diterapkannya budaya industri di sekolah yang tujuannya adalah agar siswa mampu bersikap disiplin dalam semua kegiatan di sekolah. Namun pada kenyataannya justru masih ada saja siswa yang tidak bersikap disiplin atau melanggar tata tertib yang ada di sekolah SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Harapan dari sekolah, setidaknya mereka bisa seperti orang-orang yang bekerja di industri. Melihat fenomena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang pengembangan kedisiplinan siswa berbasis budaya industri. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. Sasarannya adalah seluruh pihak yang terlibat dalam proses PBD. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan trianggulasi. Sedangkan analisisnya menggunakan analisis kualitatif (non statistik) yang bersifat deskriptif, kritis, dan sistesis. Dalam hal ini peneliti akan mengungkap tentang Kebijakan Kepala Sekolah Dalam Pengembangan disiplin Siswa Berbasis Budaya Industri di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, aspek-aspek budaya industri yang diterapkan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul ada lima (5S/5R), yaitu: (a) Seiri = pemeliharaan (ringkas), (b) Seiton = Penataan (rapi), (c) Seiso = pembersihan (resik), (d) Seiketsu = pemantapan (Rawat), (e) Sheitsuke =Pembiasaan (Rajin). Kedua, implementasi penerapan budaya industri dalam pengembangan disiplin siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bantul adalah (a) Mempersiapkan panitia pelaksanaan budaya industri yang akan dilaksanakan di sekolah; (b) Membuat menentukan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penerapan budaya industri; (c) Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penerapan budaya industri di sekolah; (d) Media yang digunakan dalap penerapan budaya industri; (e) hasil dari penerapan budaya industri di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Ketiga, faktor pendukung nya adalah; (1) SMK Muhammadiyah 1 Bantul merupakan satu-satunya sekolah yang menerapkan budaya Industri di D.I.Yogyakarta, dan telah menjadi sokolah binaan PT ADM, (2) Siswa-siswi yang aktif dalam organisasi siswa di sekolah mau menjadi model dan atau contoh bagi teman-temannya dalam penerapan budaya industri di sekolah, (3) Bapak ibu guru yang tidak terlibat langsung dalam kepanitiaan penerapan budaya industri secara langsung pun tetap mau melaksanakan ketugasannya sebagai seorang guru, dan faktor penghambat; Kurang intesifnya komunikasi antar panitia pelaksanaan budaya industri dengan para guru di sekolah, (2) Kurang maksimalnya pembinaan dari sekolah terhadap siswa-siswi yang melakukan tindakan tidak disiplin, (3) Kurang maksimalnya pembinaan dari guru BK, (4) Masih adanya guru yang bersikap acuh kepada sekitar