KEBERAGAMAAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA BAGI WANITA PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) DI LOKALISASI BOYONGSARI KOTA BATANG JAWA TENGAH

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriftif-analitis dengan pendekatan fenomenologi yaitu dengan memahami dan mendiskripsikan sebagaimana apa adanya guna mendapatkan pandangan, penjelasan, dan gambaran umum tentang keberagamaan dan pola asuh orang tua terhadap anak bagi wanita PSK yang bekerja di tempat lokalisasi Boyongsari Kota Batang Jawa Tengah. Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah lima wanita PSK yang bekerja di lokalisasi Boyongsari Kota Batang Jawa Tengah kelima Wanita PSK tersebut adalah Rina, Asna, Luna, Yolanda, Monalisa. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa keberagamaan kelima Wanita PSK (Pekerja Seks Komersial) di Lokalisasi Boyongsari Kota Batang Jawa Tengah berdasarkan dengan teori yang ditawarkan oleh Glock dan Stark belum memenuhi secara keseluruhan indikator-indikator pada kelima dimensi keberagamaan tersebut dan belum melaksanakannya dengan baik dan optimal, dari kelima dimensi keberagamaan yang ada terutama dimensi ritualistik (the ritual dimension), dan dimensi pengetahuan agama (the intelektual dimension) mereka belum melaksanakan secara keseluruhan pada kedua dimensi tersebut, seperti menjalankan shalat, puasa ramadan dan zakat, hal tersebut dikarenakan minimya pengetahuan dasar keislaman bagi kelima Wanita PSK (Pekerja Seks Komersial) di Lokalisasi Boyongsari Kota Batang Jawa Tengah serta kurangnya kesadaran dari mereka. Pada dimensi konsekuensial (consequential dimension) terlihat lebih dominan dapat dilaksanakan mereka karena berkaitan dengan kegiatan sosial di lingkungan sekitarnya. Seperti mengikuti pengajian, menolak minum-minuman ketika melayani pelanggan, dengan bersikap sopan santun terhadap orang lain, menyesuaikan diri jika bersosialisasi dengan memakai kerudung dalam bergaul dengan masyarakat, menjaga dan melaksanakan amanah yang telah diterima, menjenguk tetangganya yang sakit, dan mengahadiri acara hajatan tetangga bersikap baik kepada orang lain dan mengikuti kegiatan masyarakat sekitar dengan mengikuti pengajian maupun arisan ibu-ibu PKK, dan rutin membayar iuran keamanan di lokalisasi Boyongsari, Adapun kaitannya dengan pola asuh orang tua terhadap anaknya bagi wanita PSK di lokalisasi Boyongsari Kota Batang Jawa Tengah terdapat perbedaan pola asuh yang diterapkan mereka. Pola asuh Risti dan Monalisa dalam mendidik anaknya mereka menggunakan pola asuh demokratis, Asna menerapkan pola asuh otoriter, sedangkan Yolanda dan Luna menerapkan pola asuh permisif. Implikasi keberagamaan terhadap pola asuh orang tua terhadap anak bagi wanita PSK di lokalisasi Boyongsari Kota Batang Jawa tengah ditentukan dengan pelaksanaaan secara optimal dari indikator-indikator dalam kelima dimensi keberagamaan tersebut. Hal itu akan menjadikan wanita PSK di Lokalisasi Boyongsari Kota Batang Jawa Tengah menentukan pola asuh yang akan diterapkannnya terhadap anak mereka baik itu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter maupun pola asuh permisif sesuai dengan tingkat keberagamaan mereka