KONSEP TRILOGI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Latar belakang penelitian ini berangkat dari kegelisahan peneliti terkait dengan beberapa kasus dalam dunia pendidikan dalam semua jenjang, baik kenakalan remaja, pelanggaran peraturan sekolah dan bahan sudah sampai pada tindakan kriminalitas. Pendidikan yang seharusnya dijadikan sebagai sarana pembentukan karakter anak kini mulai berkurang dan bahkan hampir hilang di sebagian lembaga pendidikan, sehingga perlu diadakan kesadaran. Proses penyadaran kembali terkait dengan lembaga pendidikan atau hakikat pendidikan yang sesungguhnya dan juga peranan Pendidikan Agama Islam dalam proses menjalankannya. Pendidikan yang ada sejak zaman perjuangan hingga kemerdekaan senantiasa mengantisipasi menciptakan generasi muda yang sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia. Dalam hal ini Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara sejak masa perjuangan sudah menawarkan konsep pendidikan yang dianggap sebagai solusi dalam dunia pendidikan yakni konsep trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara, dan direlevansikan dengan pendidikan agama islam. Penelitian ini merupakan penelitian library research dan metode yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan beberapa karya dari Ki Hajar Dewantara, Karya tokoh yang membicarakan kehidupan dan pemikiran Ki Hajar Dewantara juga literasi lain yang dianggap dapat menjelaskan kehidupan pemikirannya. Analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis conten yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan pada ; 1) Pemikiran pendidikan atau konsep pendidikan trilogi Ki Hajar Dewantara yang dimilikinya dan tata cara penerapan/implementasi dalam dunia pendidikan di masa sekarang, 2) Relevansi konsep Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Pendidikan Agama Islam. Ki Hajar Dewantara memiliki pola konsep pendidikan yang memanusiakan manusia yakni dengan memberi kebebasan penuh terhadap siswa dalam mengekspresikan keilmuan yang sesuai dengan apa yang dijelaskan dan dicontohkan oleh pendidik, hal ini dalam Pendidikan Agam Islam sering juga disebut dengan uswah atau teladan, contoh. Sehingga dalam penerapan tersebut seorang pendidik hendaknya mencoba untuk memberikan contoh, teladan yang baik bagi muridnya dan bukan hanya sekedar pengantar keilmuan melainkan juga bukti nyata dari seorang pendidik. Hal demikian juga selaras dengan firman Allah SWT Q.s Al ahzab : 1