AL MUFLIHUN DALAM AL-QUR'AN (STUDI TAFSIR TEMATIK)

Sebagaiman diungkapkan para ahli mufassirin salah satu fungsi al-Qur`an diturunkan di muka bumi ini adalah sebagai hudan/ petunjuk bagi seluruh manusia. Itulah sebabnya mengapa isi pembahasan dalam al-Qur`an beraneka ragam, baik mengenai masalah aqidah, hukum muamalah dan lain sebagainya. Salah satu di antaranya adalah tuntunan hidup. Dalam hal ini tuntunan hidup untuk memperoleh keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat. Hal tersebut termaktub dalam al- Qur`an dengan ungkapan al-muflihūn (orang-orang beruntung). Di dalam al-Qur`an ungkapan tersebut sering kali dirangkaikan dengan amal perbuatan, perintah, larangan atau penyebutan sifat dan sikap bagi seseorang atau kelompok yang ingin beruntung. Hal tersebut dapat digolongkan atau dikriteriakan sebagai, kriteria orang-orang beruntung. Untuk itulah penelitian ini bermaksud untuk mengkaji kriteria-kriteria yang menunjukkan sifat, karakter, maupun perbuatan orang-orang yang akan beruntung. Pasalnya dewasa ini, ada banyak kelompok-kelompok golongan dalam islam yang menyudutkan satu sama lain terkait siapa yang paling utama, paling benar, paling beruntung dan sebagainya. Bahkan menuduh orang lain atau kelompok tertentu akan celaka atau merugi, karena menggunakan nalar pikiran pribadi atau paham yang terbangun dalam kelompoknya sebagai penilaian terhadap sesorang atau kelompok lain. Bukannya berpedoman pada al-Qur`an dan Sunnah Nabi saw. Dalam al-Qur`an pembahasan mengenai hal tersebut ditemukan sekitar 40 ayat, dengan menggunakan kata kunci al-muflihūn beserta derivasinya. Untuk mempermudah kajian maupun penelitian, penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dengan menggunaan metode tafsir tematik yang dikembangkan oleh Abdul al-Hayy al-Farmawi, dengan harapan lebih mempermudah penafsiran dan penggolongan kriteria orang-orang beruntung yang disebutkan dalam al-Qur`an. Dari penelitian ini ditemukan jawaban al-muflihūn menurut al-Qur`an adalah orang-orang yang yang membersihkan dirinya (dengan beriman), orang-orang yang beruntung selamat dari siksaan dunia dan akhirat, orang-orang yang kekal di dalam surga. Adapun beberapa kriteria orang-orang beruntung menurut al-Qur`an adalah: orang-orang yang beriman, mendirikan shalat, menunaikan zakat, yang berjihad di jalan Allah swt, sabar dalam menjalani kehidupan, dan melakukan amar ma`ruf nahi munkar