ANALISIS DISTRIBUSI SPEKTRAL DAYA DAN SPEKTRAL ENTROPI PADA DATA EEG (ELECTROENCEPHALOGRAPHY) LANSIA

Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Proses menua berlangsung secara alamiah dan terus menerus yang dapat menyebabkan beberapa perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain yaitu penurunan pada kondisi fisik, fungsi panca indra, sistem saraf, fungsi kognitif, daya ingat, kemampuan belajar serta kecerdasan. Oleh karena itu, studi tentang perubahan aktivitas otak pada lansia sangat menarik untuk dilakukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder hasil perekaman EEG Emotiv Epoc 14-elektroda yang difokuskan pada area lobus frontal (F3, F4, AF3, AF4, F7, F8, FC5 dan FC6) dan lobus temporal (T7 dan T8). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbadaan hasil brain mapping distribusi spektral daya serta menganalisis perbedaan tingkat kompleksitas sinyal otak pada lansia normal menggunakan besaran spektral entropi. Adapun subjek uji pada penelitian ini terdiri dari lansia normal sebagai subjek uji dan dewasa normal sebagai subjek kontrol. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, pre-processing data, pengolahan data yang dilakukan pada 4 rentang frekuensi gelombang otak, yaitu delta (0,5-4) Hz, theta (4-8) Hz, alpha (8-13) Hz dan beta (13-30) Hz dan tahap terakhir yaitu analisis hasil. Penelitian ini menggunakan Quantitative EEG (QEEG). Metode yang digunakan yaitu brain mapping distribusi spektral daya dan spektral entropi. Hasil brain mapping spektral daya pada lansia normal menunjukkan bahwa aktivitas kelistrikan tinggi terlihat pada frekuensi delta yang dominan pada area frontal, sedangkan aktivitas kelistrikan tinggi subjek dewasa normal terlihat pada frekuensi alpha yang dominan pada area oksipital.. Perbedaan tingkat kompleksitas sinyal otak pada lansia normal menggunakan besaran spektral entropi (SpecEn) menyatakan adanya perbedaan nilai antara subjek lansia normal dan dewasa normal