ETIKA KOMUNIKASI ANTAR SANTRI DAN USTADZ (Studi di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Fatah Jangkat, Kabupaten Merangin Jambi)

Sebagai umat muslim dituntut untuk memiliki etika atau akhlak yang baik dalam berkomunikasi kepada sesama baik kepada yang muda maupun yang tua, sama halnya untuk santri penghafal Al-Qur’an yang berada di Pondok Pesantren ataupun menetap di Tahfidz. Seorang penghafal Al-Qur’an tentunya mereka memiliki etika komunikasi yang berbeda dengan manusia lainnya dengan yang tidak di pondokkan di Pondok Pesantren, karena mereka diawasi dan diajarkan memiliki tutur kata ataupun akhlak dan etika komunikasi islam yang baik layaknya seorang penghafal Al-Qur’an. Santri Tahfidzul Qur’an Al-Fatah adalah satu-satunya Pondok/Tahfidz di Kecamatan Jangkat, santri dikenal memiliki akhlak yang baik dimata masyarakat, berdasarkan hal tersebut penulis tertarik meneliti mengenai etika komunikasi dilingkungan Pondok Pesantren, etika komunikasi antar santri dan etika komunikasi antar santri dan Ustadz. Pada Penelitian ini penulis mengunakan jenis penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang ada. Pada penelitian ini penulis mengunakan jenis penelitian lapangan (field research). Sering disebut dengan riset kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Maka penulis turun langsung untuk meneliti kelapangan untuk mendapatkan data secara akurat dan menyeluruh terkait etika komunikasi antar santri dan ustadz di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Fatah Jangkat. Sumber penelitian ini adalah santri dan Ustadz/UstadzahTahfidz Al-Fatah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu akan disajikan dan dianalisis. Hasil dari penelitian pertama ini terlihat bahwa adapun konsep etika komunikasi di lingkungan Pondok Pesantren adalah berbicara baik atau diam, berkomunikasi dengan sopan dan santun, menjaga etika komunikasi dengan yang bukan mahram, ramah dan merendahkan diri, dan menanamkan nilai-nilai Islam. Kedua, terlihat bahwa adapun etika komunikasi antar santri adalah santri telah mampu menerapkan etika komunikasi yang cukup baik seperti berbuat dan berbicara baik kepada santri lainnya, saling menghargai dan menghormati, tidak bercanda berlebihan, dan memberi pujian dan motivasi. Ketiga, terlihat bahwa adapun etika komunikasi baik santri terhadap Ustadz/Ustadzah maupun Ustadz/Ustadzah terhadap santri adalah mereka telah menerapkan etika komunikasi sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, sehingga mencerminkan etika komunikasi layaknya seorang penghafal Al-Qur’an