STRATEGI COPING PENYINTAS BENCANA ALAM (STUDI KASUS PADA DUA ORANG PENYINTAS TSUNAMI ACEH 2004 YANG KEHILANGAN KELUARGA INTI)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia. Bencana alam merupakan kejadian yang membawa dampak besar bagi masyarakat tempat bencana alam itu terjadi. Dampak yang muncul pun cukup kompleks antara lain dampak secara fisik, materil, kerugian finansial dan masalah psikologis bagi penyintas. Masalah psikologis yang muncul ini sangat rentan menyerang penyintas terutama anak-anak yang kehilangan keluarga intinya karena bencana alam. Setelah hampir 18 tahun tsunami Aceh 2004 terjadi, penyintas anak-anak yang saat ini bertumbuh menjadi remaja dan dewasa awal telah berhasil menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode strategi coping penyintas bencana alam yang kehilangan keluarga inti. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun subjek penelitian ini adalah dua orang penyintas tsunami Aceh 2004 yang kehilangan keluarga inti (ayah, ibu atau keduanya) dan berusia 20-35 tahun serta dua orang informan yang merupakan keluarga subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode strategi coping yang digunakan oleh dua orang penyintas tsunami Aceh 2004 yang kehilangan keluarga inti adalah emotion focused coping dan problem focused coping. Pada emotion focused coping, subjek menggunakan positive reappraisal, distancing, escape/avoidance, accepting responsibility dan self controlling. Sedangkan pada problem focused coping, subjek menggunakan planful problem solving dan seeking social support