TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA NIKAH HAMIL DI KELURAHAN KALIANDA KECAMATAN KALIANDA LAMPUNG SELATAN

Berdasarkan data dan hasil observasi yang peneliti dapatkan, yang mengalami nikah hamil di kelurahan Kalianda Kecamatan Kalianda ada 14 KK (kartu keluarga). Hamil di luar nikah adalah sebuah pelanggaran terhadap norma, baik norma agama maupun norma sosial, karena problemnya mendapat hukuman secara sosial, sehingga dikucilkan oleh masyarakat, dan orang tersebut tidak berbudaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, pertama, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya nikah hamil di Kelurahan Kalianda Kecamatan Kalianda. Kedua, kehidupan keluarga pasangan nikah hamil terhadap keharmonisan rumah tangga perspektif hukum islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field risearch) dan bersifat deskriptif analitik. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan jumlah samplenya 8 orang pelaku. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif yuridis. Dalam penelitian ini yang dimaksud normatif adalah ayat Al-Qur’an, penelitian ini menggunakan ayat Al-Qur’an Surah Ar-rum ayat 21 dan Surah An-Nur ayat 3. Dalam penelitian ini penulis menggunakan KHI pasal 53 yang disebarluaskan dengan intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991. Analisis yang digunakan adalah kualitatif dengan metode induktif. Hasil penelitian adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya nikah hamil di Kelurahan Kalianda Kecamatan Kalianda dibagi menjadi dua faktor, pertama, faktor internal yaitu: krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Kedua, faktor eksternal, yaitu: kurangnya perhatian dan kasih sayang orangtua, minimnya pemahaman agama, pengaruh dari lingkungan sekitar dan faktor perkembangan IPTEK yang berdampak negatif. Perkawinan yang dilakukan oleh pasangan nikah hamil Kelurahan Kalianda sesuai dengan ketentuan hukum Islam dalam QS. An-Nur ayat 3. Dari delapan keluarga, hanya satu yang tidak harmonis, kemudian bercerai. Tujuh keluarga lainnya berusaha menjalani kehidupan dengan bahagia lahir batin, penuh cinta kasih (mawaddah wa rahmah) walaupun memiliki keadaan ekonomi yang sulit. Hal ini menandakan bahwa, pasangan ini telah menerapkan poin-poin penting dalam nilai perkawinan sesuai dengan hukum Islam