PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KERJA SAMA ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KELOMPOK B1 DI TK ABA KALIBULUS BIMOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN D.I.YOGYAKARTA

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kemampuan kerjasama anak kelompok B1 TK ABA Kalibulus Sleman sebelum diterapkan permainan tradisional. (2) Untuk mengetahui pelaksanaan permainan tradisional untuk mengembangkan kemampuan kerjasama anak kelompok B1 di TK ABA Kalibulus Sleman. (3) Untuk mengetahui kemampuan kerjasama anak kelompok B1 TK ABA Kalibulus Sleman setelah diterapkan permainan tradisional. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam 2 kali siklus. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu (1) Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) Observasi, (4) refleksi. Subyek yang digunakan adalah anak-anak kelompok B1 di TK ABA Kalibulus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari analisis data hasil observasi berdasarkan penyajian tabel dan persentase. Penentuan kriteria dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Djemari Mardapi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kemampuan kerjasama anak kelompok B1 di TK ABA Kalibulus sebelum dilakukan tindakan menunjukkan kemampuan kerjasama anak sebesar 6,67% (kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik). (2) Pelaksanaan kegiatan permainan tadisional yaitu jamuran, cublak-cublak suweng, dan gobag sodor terbukti dapat mengembangkan kemampuan kerjasama anak kelompok B1 di TK ABA Kalibulus . Pelaksanaan permainan tradisional pada siklus I mencapai kategori rendah dan meningkat pada siklus II mencapai kategori tinggi. (3) Setelah diterapkan permainan tradisional, terjadi peningkatan pada kemampuan kerjasama anak pada siklus I sebesar 46,67% (kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik) meningkat pada siklus II menjadi 86,67% (kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik)