MENCARI PENGHASILAN MELALUI APLIKASI GAME ONLINE (STUDI KOMPARATIF FATWA DALAM WEBSITE SUARA MUHAMMADIYAH ONLINE DAN WEBSITE NU ONLINE)

Islam merupakan agama yang menganjurkan umatnya untuk bekerja guna pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dengan artian bahwa Islam tidak “skeptis“ terhadap hal-hal yang berbau duniawi, sebab ia merupakan sifat dasar naluriah manusia, hal ini senada dengan pesan Rasulullah Muhammad SAW dalam sabdanya i’mal li dunyaka kaanaka ta’isyu abada, wa ‘amal li akhirotika kanaka tamutu ghadan, bahwa bekerjalan untuk duniamu seakan kamu hidup selamanya, serta berbuatlah untuk akhiratmu seakan kamu akan meninggal esok hari. Dengan demikian tentu Islam memporsikan antara usaha bekerja untuk kebutuhan duniawi dengan amal sebagai bekal di akhirat pada proporsi yang berimbang. Pada masa sekarang ini, dimana segala sesuatu dapat di akses dengan mudah dalam gengaman manusia terhadap dunia internet, berimplikasi pada interaksi sosial, pekerjaan bahkan transaksi sekalipun dapat di dilakukan dengan mudah dengan kencanggihan smart phone. Mulai dari akad atau transaksi yang notabenenya dulu dilakukan dalam satu majelis, kini mulai beralih secara online, demikian pula pekerjaan yang mulai beralih ke sistem during dan online, tak terkecuali game dan aplikasi hiburan lainya telah menyediakan berbagai fitur tertentu, sehingga tak menutup kemungkinan, bagi para user yang bermain dan menggunakanya dapat memperoleh penghasilan dari hasil bermain game tersebut. Memperoleh penghasilan melalui aplikasi game online menjadi suatu problematika dalam masyarakat, hal ini disebabkan ketidak jelasan ketentuan hukum yang berlaku dalam transaksi game online. Pada akhirnya problematika ini menuntut untuk segera dicarikan penyelesaiannya. Majelis Tarjih Muhammadiyah dan Bahtsul Masail NU melalui fatwanya tampil memberikan jawaban terkait persoalan tersebut. Majelis tarjih melalui website suara Muhammadiyah online dalam fatwanya menyebutkan bahwa, mencari penghasilan dari game online merupakan sesuatu yang haram untuk dilakukan, keharaman game online setidaknya di sebabkan dua faktor utama yaitu. Pertama, penghasilan dari game online menyalahi sunatullah dalam mencari rezeki yang dilakukan dengan usaha dan kerja keras. Kedua, traksaksi dalam Islam mensyaratkan akadyang legal (tabadul asy-syar’iyah). Dan beberapa faktor lainya seperti adanya indikasi perjudian dalam game yang menjadi illat atas keharamannya. Sedangkan Bahtsul Masail dalam fatwanya yang terdapat dalam website NU online menyebutkan bahwa, memperoleh penghasilan dari game online bukanlah sesuatu yang di larang, sebab fisik aplikasi game merupakan alat dengan manfaat yang mubah, sehingga menperoleh penghasilan darinya merupakan hal yang boleh