PEMBACAAN SURAH AS-SAJDAH DAN SUJUD TILAWAH PADA SHALAT SUBUH JUMAT DI PONDOK PESANTREN AS’ADIYAH PUSAT SENGKANG KABUPATEN WAJO, SULAWESI SELATAN (STUDI LIVING HADIS)

Pembacaan surah as-Sajdah dan sujud tilawah pada shalat subuh jumat di Pondok Pesantren As‘adiyah Pusat Sengkang merupakan amalan yang rutin dilaksanakan. Bagi masyarakat Pondok, hal ini dianjurkan karena menjadi tradisi tersendiri bagi pondok Pesantren As‘adiyah melaksanakan amalan ini pada setiap shalat subuh jumat. Amalan ini termasuk ajaran yang turun temurun dari pendiri pondok pesantren yang masih dijaga dan dilestarikan sampai sekarang dan pelaksanaannya pun sesuai dengan apa yang diajarkan oleh para pengasuh pondok sebelumnya. Adapun pembacaan surah as-Sajdah dan Sujud tilawah ini sebenarnya juga telah disinggung dalam hadis Nabi Saw. Secara historis amalan ini termasuk ke dalam kajian living hadis. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah membahas tentang bagaimana praktik pembacaan surah as-Sajdah dan sujud tilawah pada shalat subuh jumat dan bagaimana pemaknaan dibalik pembacaan surah as-Sajdah dan sujud tilawah pada shalat subuh jumat bagi pembina dan santri khususnya di Pondok Pesantren As‘adiyah Pusat Sengkang. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 teori pendekatan yakni teori living hadis dan teori fenomenologi dalam memahami hadis dengan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang di Pondok Pesantren As‘adiyah Pusat Sengkang serta menggunakan data kualitatif yang berhubungan dengan fakta- fakta objek penelitian. Dengan menggunakan teori di atas dapat diketahui bahwa pembacaan surah as-Sajdah dan sujud tilawah yang rutin dilaksanakan pada shalat subuh jumat sesuai dengan hadis Nabi Saw. Untuk pelaksanaannya ada 2 macam yakni cara pertama, membaca surah al- fatihah dan surah as-Sajdah pada rakaat pertama dan kedua. Kedua membaca al-Fatihah dan surah as-Sajdah pada rakaat pertama kemudian pada rakaat kedua membaca surah al fatihan dan surah al-Insan. Adapun makna atau hikmah yang ada dibalik amalan tersebut bagi masyarakat pondok yakni meningkatkan keimanan, melaksanakan sunnah Nabi, melatih keistiqomahan, serta melestarikan warisan para pengasuh Pondok Pesantren As‘adiyah