Konservasi Tiga Monumen di Pasar Kotagede sebagai Upaya Pelestarian Nilai Sejarah

Kotagede merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah yang kuat. Kawasan penting bagi lahirnya Kota Yogyakarta. Kotagede memiliki konsep tata ruang dalam pembangunan kawasannya yakni Catur Gatra Tunggal. Konsep Catur Gatra Tunggal memiliki makna empat tempat atau wahana yang menjadi satu kesatuan. Ke-empat tempat tersebut yakni Keraton, Alun-alun, Masjid, dan Pasar. Lokasi Pasar Kotagede sebagai saksi sejarah yang kini masih ada dan difungsikan sama dari dulu hingga sekarang sebagai sebuah ruang komunal tradisional. Pada kawasan Pasar Kotagede terdapat tiga monumen bersejarah dan semakin menambah posisi dan citra keistimewaan pasar ini. Ketiga monumen itu ialah Monumen Jumenengan HB IX, Babon Aniem, dan Monumen Ngejaman PB X. Ketiga monumen tersebut saat ini kurang terpelihara dan mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Oleh karena itu diperlukan usaha konservasi sebagai upaya melindungi dan melestarikan fisik arsitektural sekaligus nilai sejarahnya. Dalam upaya konservasi tiga monumen di Pasar Kotagede, penulisan ini menggunakan metode proses desain yang nantinya menghasilkan rancangan desain kawasan monumen