Studi Aspek Interior Pada Rumah Tinggal Anak Autis Di Yogyakarta

Desain interior berhubungan erat dengan aktivitas utama didalamnya. Pertimbangan atau kriteria dalam mendesain ruang anak autis dilatarbelakangi oleh kondisi atau karakteristik anak autis yang mempunyai gangsuan dalam berperilaku, baik perilaku yang berlebihan ataupun perilaku yang berkekurangan. Oleh karena itu ruang bagi anak autis memerlukan desain khusus agar anak autis dapat mengurangi perilaku yang tidak wajar. Pemenuhan kebutuhan ruang yang sesuai dengan fungsi dan kondisi pengguna diharapkan memberikan pengaruh positif pada perkembangan anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana aspek interior yang meliputi sirkulasi, fasilitas dan penataan perabot, elemen pembentuk ruang dan tata kondisi pada rumah tinggal anak autis di Yogyakarta?. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pemilihan sampel menggunakan teknikpurposive sampling serta memakai metode analisis dengan cara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data visual dan melakukan pengukuran data langsung di lapangan. Selain itu peneliti juga menggunakan metode pengamatan dan wawancara langsung untuk mendapatkan data faktual. Data yang didapat dari lapangan kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang ada, kemudian dapat diketahui kesimpulan dari rumusan masalah pada penelitian ini. Kesimpulan sebagai berikut: (I). Kondisi, karakteristik dan perilaku anak autis berbeda antara satu dengan yang lain yaitu tingkat gejala autistik anak dari ringan - berat, perilaku yang mengarah ke hiperaktif ataupun hipoaktif, sehingga dapat disimpulkan kebutuhan ruang anak autis berbeda antara satu dengan yang lain,. (2). Kriteria ruang yang dibutuhkan untuk anak autis pada rumah tinggal di Yogyakarta harus disesuaikan dengan kondisi anak autis dan mengacu pada kriteria ruang yang meliputi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan,. (3). Berdasarkan perilaku autistik pada anak autis terhadap fisik ruang yang berkaitan dengan aspek interior meliputi sirkulasi, fasilitas dan penataan perabot, elemen pembentuk ruang dan tata kondisional yang dipengaruhi oleh aktivitas kegiatan anak autis di dalam ruang,. (4). Berdasarkan perilaku autistik yang ditunjukkan oleh masing-masing anak, maka kebutuhan akan ruang yang mengacu pada kriteria keselamatan, keamanan, dan kenyamanan tidak bisa diukur dengan tingkat ringan - beratnya gejala autistik pada anak