Upaya Mitigasi Warga Kemijen Semarang dalam Menghadapi Banjir Rob

Wilayah Kemijen yang terletak di bagian Utara kota Semarang pada beberapa tahun yang lalu sering mengalami banjir rob. Hal ini disebabkan karena laju penurunan tanah di daerah Semarang Utara, yang rata-rata 15,3 cm/tahun pada tahun 2012-2016. Kondisi ini menyebabkan banjir rob menjadi persoalan rutin yang dihadapi oleh masyarakat Kemijen. Banyak upaya yang telah dilakukan warga untuk mengurangi genangan air rob, baik secara individu maupun secara komunal/bersama. Beberapa upaya yang dilakukan warga secara individu, antara lain menggunakan pompa untuk mengeluarkan air dari dalam rumahnya, menaikkan perabot dengan di”ganjel” paving, atau dengan cara meletakkan barang-barangnya pada tempat yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan oleh penghuni untuk mengamankan diri dari air agar kaki tetap kering (”dryfeet”) Bahkan ada yang meninggikan rumahnya, terutama bagi warga yang mempunyai dana. Upaya bersama/komunal yang dilakukan warga antara lain dengan bergotong royong, iuran membeli pompa untuk mengeringkan wilayah tertentu serta mengelola penggunaan pompa. Upaya lain yang pernah disosialisasikan/disampaikan pada masyarakat Kemijen untuk menghindari banjir rob yaitu dengan membuat inovasi model rumah panggung yang dapat dibangun secara gotong royong. Prinsip dari rumah panggung ini adalah apabila suatu saat terjadi genangan air rob yang tinggi maka lantai rumah panggung dapat dinaikkan dengan cara mendongkrak. Teknik mendongkrak dilakukan dengan menggunakan dongkrak mobil. Agar mudah didongkrak, maka material bangunan yang digunakan merupakan material yang relatif ringan dan mudah didapat yaitu bambu. Berbagai upaya tersebut merupakan cermin kehidupan masyarakat di daerah Kemijen yang sebagian besar penduduknya sebagai buruh. Kata Kunci: mitigasi, rob, gotong royong, rumah panggung, dongkra