FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG TERJADINYA RESIDIVIS BEGAL KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS DI KOTA SEMARANG)

Judul penelitian ini adalah FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG TERJADINYA RESIDIVIS BEGAL KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS DI KOTA SEMARANG), Penelitian ini ditulis dalam rangka melihat banyaknya kejahatan begal terutama pelaku residivis begal yang ada di Kota Semarang yang sudah meresahkan bagi masyarakat. Maka hal ini perlu diteliti agar menemukan solusi efektif dalam menanggulangi sekaligus memberantas aksi kejahatan tersebut supaya bisa terciptanya suasana yang aman dan stabil didalam masyarakat Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong terjadinya residivis begal kendaraan bermotor di Kota Semarang dan juga mengetahui upaya penegak hukum (Polsek Gajah Mungkur) dalam mengatasi terjadinya residivis begal di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Objek dari penelitian ini adalah seluruh informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya residivis begal kendaraan bermotor di Kota Semarang. Jenis data yang digunakan adalah data primer, data sekunder, dan data tersier dengan teknik pengumpulan data yang menggunakan wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : faktor-faktor yang mendorong terjadinya residivis begal kendaraan bermotor di Kota Semarang disebabkan karena faktor ekonomi, lingkungan, pendidikan dan lemahnya penegakan hukum. Upaya penegak hukum (Polsek Gajah Mungkur) dalam mengatasi terjadinya residivis begal (studi kasus di Kota Semarang) dilakukan dengan melalui upaya preventif dan represif. Pihak Polsek Gajah Mungkur dalam upaya preventif (pencegahan) yang dilakukan oleh pihak Polsek Gajah Mungkur dengan dilakukanya patrol di lingkungan wilayah Kecamatan Gajah Mungkur mulai pukul 21.00 WIB sampai dini hari. Upaya represif (penindakan) Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan mulai dilakukan setelah diketahui adanya suatu tindak pidana berdasarkan laporan, pengaduan dan informasi oleh masyarakat. Saran bagi Lembaga Pemasyarakatan sebaiknya lebih melakukan pembinaan secara rutin dan terjadwal yang berguna untuk membimbing dan menyadarkan pelaku tindak pidana. Kepolisian khususnya Polsek Gajahmungkur memperketat patroli, sehingga pelaku tindak pidana khususnya residivis begal tidak memiliki kesempatan untuk melakukan tindak pidana tersebut. Warga Kota Semarang untuk lebih waspada terhadap jalan yang sepi dan juga berpergian saat malam har