PERAN GURU PAI SEBAGAI PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN TARTIL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTs MAARIF NU KOTA BLITAR

ABSTRAK Nadhirotul Fitriah, NIM. 12201183012. Peran Guru PAI Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Dengan Tartil Peserta Didik Kelas VIII Di MTs Maarif NU Kota Blitar. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pembimbing: Ikfi Khoulita, M.Pd.I Kata kunci: Peran Guru PAI sebagai pembimbing, kemampuan membaca Al- Qur‟an dengan Tartil. Kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam harus dipecahkan melalui bantuan dan bimbingan guna meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an. Upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa tentu merupakan tugas utama guru Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian terdapat permasalahan peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan membaca Al-Qur‟an yaitu kurangnya jam pelajaran Pendidikan Agama Islam sumber daya manusia yang terbatas, sarana prasarana yang kurang memadai, sehingga upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an pada siswa belum berhasil secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peran guru PAI sebagai pembimbing dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan tartil peserta didik kelas VIII di MTs Maarif NU Kota Blitar, (2) Bagaimanakah hambatan guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan tartil peserta didik kelas VIII di MTs Maarif NU Kota Blitar, (3) Bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur‟an dengan tartil peserta didik kelas VIII di MTs Maarif NU Kota Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber datanya yaitu kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan teman sejawat. Hasil penelitian, Pertama, Peran guru sebagai pembimbing dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan tartil adalah jika mampu dalam pengerjaan tugas yang diembannya dengan memperlakukan peserta didik secara respek dan dipenuhi dengan kasih sayang, termasuk juga dalam membimbing peserta didik kearah yang baik. Seorang pendidik hendaknya menyayangi peserta didiknya seperti anak kandungnya sendiri. Seorang guru harus bersifat fleksibel dengan kondisi peserta didik dan situasi kelas yakni dengan menyesuaikan pengajaran yang digunakan agar pembelajaran tidak menjadi kaku dan menjenuhkan. Kedua, Hambatan dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan tartil sangat bermacam-macam. Hambatan tersebut berupa kurangnya minat peserta didik terhadap membaca Al- Qur‟an, teman yang cenderung mengajak negatif, kurangnya kehadiran peserta didik dalam pembelajaran, kurangnya minat anak untuk membaca Al-Qur‟an dengan tartil. Ketiga, Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur‟an dengan tartil yaitu dengan melakukan beberapa metode serta adanya motivasi yang terus menerus