BERSIH DESA DALAM PERSPEKTIF HINDU DAN ISLAM (Studi di Dusun Ngadirejo Desa Genengan Kecamatan Doko Blitar)

Bersih Desa adalah salah satu ritual masyarakat Jawa, dimana mereka telah menganut agama dunia yang berbeda. Namun, perbedaan latar belakang agama tersebut tidak menjadi hambatan akan keberlangsungan pelaksanaan ritual Bersih Desa. Seperti yang ditemukan di Dusun Ngadirejo, Desa Genengan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, dimana warganya yang menganut agama Hindu dan Islam melakukan ritual Bersih Desa bersama-sama. Walaupun dalam memahaminya terdapat perbedaan perspektif yang sesuai dengan agama yang dianut. Dengan demikian, penelitian ini berusaha menguraikan bagaimana warga Ngadirejo memahami bersih desa dengan perspektif agama Hindu dan Islam yang mereka anut? Bagaimana pelaksanaan bersih desa oleh umat Hindu dan Islam di Ngadirejo? Serta bagaimana latar belakang pemahaman warga Ngadirejo dengan kedua perspektif tersebut? Dari pertanyaan penelitian tersebut, maka bisa dikatakan bahwa penelitian ini merupakan studi komparasi dengan metode kualitatif dan pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa dalam perspektif Hindu dan Islam tidak banyak ditemukan perbedaan pendapat sebab kedua umat yang ada di Ngadirejo tersebut lebih menempatkan diri sebagai orang Jawa ketika memahami bersih desa. Dan tampaknya penempatan diri tersebut disebabkan oleh latar belakang masuknya agama Hindu dan Islam ke Jawa. Adapun perbedaan pendapat yang terlihat menonjol ialah dalam memahami sesaji bersih desa, dimana sesaji dalam perspektif Hindu ialah alat penawaran bagi makhluk tak kasat mata dan dalam perspektif Islam sesaji merupakan doa-doa dari cara Jawa. Kata kunci: Bersih Desa, masyarakat Jawa, perspektif Hindu, perspektif Isla