STRATEGI GURU DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PESERTA DIDIK MAN 1 BLITAR

ABSTRAK Ditulis oleh Abdul Ally Sa’id. NIM17201163219. Skripsi dengan judul Strategi Guru dalam Membentuk Kepibadian Muslim peserta didik MAN 1 Blitar. Prodi. Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pembimbing: Dr. Muhammad Zaini, MA. Kata kunci: Strategi guru, kepribadian muslim Perkembangan teknologi yang banyak membawa pengaruh positif terhadap dunia pendidikan, ternyata lebih banyak membawa pengaruh negatif baginya. Pendidikan yang mengkaji agama hanya secara umum membutuhkan ide baru untuk mengimbangi dorongan teknologi tersebut. Munculnya ide-ide untuk melaksanakan budaya religius sangat relevan dalam menambah minimnya materi agama yang tersampaikan. Berkaitan dengan ini perlu adanya penelitian terkait strategi guru dalam membentuk kepribadian muslim yang diterapkan pada sekolah umum. Agar tidak dipandang hanya mengedepankan kualitas akademis. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan strategi guru dalam membentuk kepribadian muslim peserta didik di MAN 1 Blitar. (2) Untuk mendeskripsikan hambatan strategi guru dalam membentuk kepribadian muslim peserta didik di MAN 1 Blitar. (3) Untuk mendeskripsikan dampak strategi guru dalam membentuk kepribadian muslim peserta didik di MAN 1 Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber datanya yaitu guru dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan kepercayaan (perpanjangan keikutsertaan, triangulasi), keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Hasil penelitian. Pertama, strategi guru dalam membentuk kepribadian muslim meliputi budaya berjabat tangan, budaya seragam berbusana muslim, budaya tartil al Qur’an, budaya adzan sebelum shalat dhuhur, budaya shalat dhuhur, serta budaya qultum dan infaq. Kedua, hambatan strategi guru dalam membentuk kepribadian muslim dibagi menjadi 2 yaitu hambatan eksternal dan internal. Hambatan eksternal dimiliki oleh budaya berjabat tangan dan qultum yaitu sarana prasarana. Dan hambatan internal dimiliki oleh budaya seragam berbusana muslim, tartil al Qur’an, shalat dhuhur berjamaah, qultum infaq Jum’at, program ma’had dan kegiatan diniyah. Diantara hambatannya ialah sepatu dan lengan peserta didik yang kurang rapi, keterlambatan, bolos shalat dhuhur, tidak mendengarkan qultum, tidak mengumpulkan infaq, program ma’had kurangnya tempat menampung peserta didik dan bolos kegiatan diniyah. Ketiga, dampak strategi guru dalam membentuk kepribadian muslim bersifat positif diantaranya ialah peserta didik memiliki sikap sopan dan rasa hormat, menutup aurat, cinta terhadap al Qur’an, disiplin solat, senang mendengarkan materi agama dan berinfaq