KEMAMPUAN BERPIKIR ANALOGIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Kemampuan Berpikir Analogis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Relasi dan Fungsi Kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung” ini ditulis oleh Bella Lega Ayuningtyas, NIM. 12204183225, Pembimbing Dr. Ummu Sholihah, S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Berpikir Analogis, Menyelesaikan Soal, Relasi dan Fungsi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kemampuan berpikir analogis siswa masih kurang, hal ini terlihat dari kurangnya memahami materi yang telah dipelajari sebelumnya, yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Berdasakan hal tersebut salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam mengerjakan soal matematika yaitu dengan berpikir analogis. Dikatakan berpikir analogis yaitu apabila seseorang mampu mencari hubungan dari berbagai peristiwa atas dasar persamaan atau keserupaannya. Melalui berpikir analogis siswa dapat menyelesaikan soal relasi dan fungsi dengan mengaitkan pengetahuan awal yang telah dipelajari sebelumnya dan mencari keserupaan dari dua konsep kemudian ditarik kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir analogis siswa berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung, 2) untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir analogis siswa berkemampuan matematika sedang dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung, 3) untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir analogis siswa berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini siswa SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung yang berjumlah 6 siswa dengan kemampuan matematika tinggi, kemampuan matematika sedang, dan kemampuan matematika rendah. Teknik pengambilan data dengan observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini: 1) Kemampuan berpikir analogis siswa berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi mampu mencapai tahap encoding, inferring, mapping, dan applying. 2) Kemampuan berpikir analogis siswa berkemampuan matematika sedang dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi mampu mencapai tahap encoding dan inferring. Namun, siswa kurang mampu mencapai tahap mapping, dan applying. 3) Kemampuan berpikir analogis siswa berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi mampu mencapai tahap encoding. Namun, siswa belum mampu mencapai tahap inferring, mapping, dan applying