REKAM JEJAK: KI AGENG BASYARIYAH, TOKOH PENDIRI DESA SEWULAN DAN PEMBAWA TAREKAT SYATTARIYAH DI MADIUN SELATAN 1710-1811 M: SEJARAH, SILSILAH, DAN AJARANNYA

Artikel ini membahas tentang tokoh Ki Ageng Basyariyah atau Raden Mas Bagus Harun sebagai pendiri desa dan pembawa tarekat Syattariyah di desa Sewulan kecamatan Dagangan kabupaten Madiun. Ki Ageng Basyariyah membabat desa Sewulan setelah menemukan songsong dan lampit pemberian dari Sunan Pakubuwono II. Geger pecinan yang terjadi di keraton Kartasura pada tahun 1741 hingga 1743 menjadi awal dirubahnya status bumi Sewulan menjadi tanah perdikan. Perintah dari guru Ki Ageng Basyariyah, Kiai Ageng Muhammad Besari untuk menyebarkan Islam di wilayah baru turut membawa tarekat Syattariyah muncul dan berkembang di daerah Sewulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap peran Ki Ageng Basyariyah dalam pendirian dan penyebaran tarekat Syattariyah serta ajarannya di desa Sewulan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Terdapat beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, biografi dan silsilah Ki Ageng Basyariyah masih bersambung sampai Panembahan Senopati hingga Maulana Malik Ibrahim. Kedua, peran Ki Ageng Basyariyah dalam babat desa Sewulan setelah membantu Sunan Pakubuwono II dalam geger pecinan. Ketiga, tarekat Syattariyah yang dibawa oleh Ki Ageng Basyariyah di Sewulan didapat dari gurunya Kiai Ageng Muhammad Besari. Kata kunci: Ki Ageng Basyariyah, Sewulan, Syattariya