PERNIKAHAN MAHRAM (Studi Tentang Pandangan Modin Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Tentang Pernikahan Ayah dan Anak Tiri)

ABSTRAK Muhammad Haris Al Zamri, NIM 12102173046, “Pernikahan Mahram (Studi Tentang Pandangan Modin Kecamatan Kalidawir Tentang Pernikahan Ayah Dan Anak Tiri)”. Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, IAIN Tulungagung, 2021, Pembimbing: Dr. Ahmad Musonnif M.H.I. Kata Kunci: Pernikahan Mahram, Mahram, Pandangan Modin, Hukum Islam Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sering dijumpainya pernikahan yang terjadi antara hubungan pernikahan (musaharah). Hal tersebut bisa di karenakan ketidaktahuan, pengetahuan agama yang minim, bahkan moral yang rendah. Dewasa ini pernikahan antara ayah dengan anak tirinya banyak menarik perhatian, untuk itu bagaimanakah pandangan Modin serta hukum islam mengenai pernikahan tersebut. Rumusan Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana deskripsi pernikahan ayah dan anak tiri di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung? 2) Bagaimana pandangan Modin Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tentang pernikahan ayah dan anak tiri? 3) Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pernikahan ayah dan anak tiri di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan pernikahan ayah dan anak tiri di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. 2) Untuk menganalisis pandangan Modin Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tentang pernikahan ayah dan anak tiri. 3) Untuk menganalisis tinjauan hukum islam terhadap pernikahan ayah dan anak tiri di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Teknik analisis data dilakukan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, hingga penarikan kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:1). Telah terjadi pernikahan antara ayah dan anak tiri. terjadinya pernikahan mahram di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tersebut atas izin dari sang istri sendiri, pernikahan tersebut dilangsungkan seperti pernikahan biasanya dengan tanpa memberitahu status dari calon istri, pernikahan tersebut dilangsungkan dan dinikahkan oleh modin di Desa Tenggur Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung 2). Para Modin Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung pun sama-sama sepakat tentang keharaman menikahi anak tiri berdasarkan nash Qs. An-Nisa’ ayat 22-23 dan Hadist dan pernikahan mereka pun tidak sah dan harus di fasakh-kan. Serta status nasab wali dan waris diatas namakan kepada 3). Dalam hukum islam pernikahan mereka tidak sah karena tidak memenuhi syarat sah pernikahan yaitu adanya sebab larangan mahram yang bersifat selamanya (mahram muabbad), hal tersebut berdasarkan Qs. An-Nisa’ ayat 22-23 maka apabila itu terjadi pernikahan tersebut dihukumi batil akadnya dan harus di fasakh-kan, serta status nasab, wali dan kewarisan anak diatas namakan ibunya