KEANEKARAGAMAN MAKROALGA DI PANTAI GONDO MAYIT KABUPATEN BLITAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERUPA BOOKLET

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Keanekaragaman Makroalga di Pantai Gondo Mayit Kabupaten Blitar Sebagai Media Pembelajaran Biologi Berupa Booklet” ini ditulis oleh Kirana ‘Atiqotul Maula An Nafis, NIM. 17208163090, pembimbing Dr. Eni Setyowati, S.Pd., M.M. Kata Kunci : Keanekaragaman, Makroalga, Pantai Gondo Mayit, Terbatasnya sumber belajar Booklet, Biologi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya keanekaragaman hayati laut yang berada di Indonesia. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran bahwa perairan Indonesia menyimpan berbagai sumberdaya hayati berupa biota-biota laut yang melimpah pula. Berdasarkan beberapa faktor tersebut, peneliti memutuskan untuk mempelajari keanekaragaman biota laut khususnya makroalga di Pantai Gondo Mayit Blitar. Pemilihan makroalga sebagai objek penelitian dikarenakan jumlah dan jenisnya cukup melimpah dan memiliki banyak manfaat serta kandungan didalamnya. Sedangkan alasan memilih Pantai Gondo Mayit sebagai tempat penelitian adalah karena makroalga disini masih belum teridentifikasi jenis dan sebarannya dalam ekosistem lamun ataupun pada ekosistem terumbu karang, letak yang lumayan dekat dan akses jalan yang dilalui mudah. Selain itu, sumber belajar mengenai penelitian ini juga dilatar belakangi oleh terbatasnya sumber belajar Biologi khususnya topik makroalga. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bermaksud untuk membuat bahan ajar berupa booklet mengenai keanekaragaman makroalga. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat keanekaragaman makroalga di Pantai Gondo Mayit, (2) untuk menjelaskan media pembelajaran berupa booklet keanekaragaman Makroalga yang dikembangkan. Penelitian ini diawali dari penelitian kuantitaif deskriptif untuk mengetahui tingkat keanekaragaman makroalga. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode belt transect dengan jumlah plot yang digunakan adalah 15 plot, dengan ukuran setiap plotnya adalah 2 x 2 meter. Stasiun yang digunakan adalah 3 stasiun dengan antar stasiun berjarak 50 meter, masingmasing stasiun terdiri dari 5 plot. Penelitian ini juga mengukur faktor abiotik pada setiap plot, seperti pH, suhu dan salinitas.Setelah itu, dilakukan identifikasi dan\ud dokumentasi terhadap makroalga yang ditemukan, serta masing-masing spesies diambil satu. Tingkat keanekaragaman jenisnya dihitung menggunakan indeks Shannon-Wienner. Tahap selanjutnya dari penelitian ini adalah tahap pengembangan bahan ajar menggunakan model pengembangan ADDIE. Hasil dari penelitian ini selanjutnya dikembangkan menjadi booklet sebagai bahan ajar pada mata pelajaran Biologi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, (1) tingkat keanekaragaman makroalga di Pantai Gondo Mayit berdasarkan Indeks Shannon-Wienner menunjukkan nilai H’ = 1,7792 yang artinya tingkat keanekaragaman jenisnya dalam kategori sedang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Pantai Gondo Mayit, ditemukan 3 divisi, 4 kelas, 8 ordo, 9 famili, 9 genus dan 9 spesies makroalga. Adapun nama spesiesnya adalah Ulva lactuca, Codium intertextum, Galaxaura rugosa, Grateloupia chiangii, Gracilaria confervoides, Palmaria palmata, Eucheuma spinosum, Sargassum polycystum, Dictyota dichotoma. Pengukuran faktor abiotik seperti pH, suhu, dan salinitas juga dilakukan dalam penelitian ini, dimana terdapat perbedaan variasi nilai. (2) Bahan ajar yang dikembangkan adalah booklet. Booklet ini memuat beberapa komponen seperti cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, bagian isi, daftar rujukan dan biografi penulis yang dicetak dalam kertas artpaper A4 ukuran (21 x 29,7) cm, dengan desain yang menarik