Strategi survive pedagang toko kelontong pada masa pandemi Covid 19 di Desa Kalimati Kecamatan Tarik Sidoarjo

Penelitian ini meneliti tentang bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pandemi covid19 bagi pedagang toko kelontong, serta bagaimana usaha toko kelontong tersebut dapat bertahan saat pandemi covid19. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana strategi para pedagang toko kelontong agar dapat mempertahankan usahanya ditengah pandemi covid19 agar tidak tutup usaha. Karena semenjak pandemi, masyarakat dianjurkan untuk tetap dirumah dan selalu menjaga jarak. Sehingga membuat keadaan usaha dagang menjadi sepi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi, data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan subyek penelitian yang sudah ditentukan, yakni pemilik usaha toko kelontong. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori tindakan sosial Max Weber. Teori ini berorientasi pada motif dan tujuan pelaku yakni pemilik usaha toko kelontong. Yang dimana penelitian ini menjadikan teori tindakan Max Weber sebagai analisis penelitian dari hasil penelitian yang terlah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha dagang toko kelontong mengalami pasang surut dalam penjualan. Semenjak pandemi, sebagian besar usaha toko kelontong mengalami kerugian yang signifikan seperti menurunnya penghasilan sampai 50%. Pemilik usaha toko kelontong melakukan berbagai tindakan untuk mengatur keuangan dan memenuhi kebutuhan hidup. Tindakan tersebut disebut sebagai strategi survive yaitu dengan berhemat serta bijak dalam menggunakan keuangan, mengandalkan pekerjaan sampingan, memenuhi kebutuhan dengan uang tabungan, atau mendapat bantuan keuangan dari pihak keluarga. Selain itu, untuk mempertahankan usaha toko kelontongnya agar tetap eksis dimasyarakat, pedagang toko kelontong juga melakukan tindakan sebagai strategi berdagang. Strategi tersebut seperti memasarkan produk melalui online, mengingkatkan pelayanan, dan memperhitungkan pengeluaran untuk kebutuhan toko kelontong dengan detil. Hal ini dilakukan agar usaha tersebut tidak tutup usaha karena sepi pembeli sejak pandemi covid 19