Dampak penyebaran berita hoax tentang Covid-19 pada masayarakat: studi kasus di Dukuh Mulyomukti Kelurahan Babat Jerawat Kecamatan Pakal Kota Surabaya

Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui bagaimana proses penyebaran berita hoax tentang covid-19 pada masyarakat, bagaimana dampak dan upaya masyarakat dukuh mulyomukti untuk bangkit dari pandemi dan juga penyebaran berita hoax. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori konstruksi sosial yang diperkenalkan oleh Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Penyebaran berita hoax memberian berubahan besar pada perilaku dan pola pikir warga dukuh mulyomukti dan juga masyarakatmenjadi lebih sensitif terhadap suatu peristiwa. Proses penyebaran berita hoax pada masyarakat dukuh mulyomukti melalui media sosial dan komunikasi tradisional (secara verbal) seperti mendapatkan berita atau informasi dari tetangga, keluarga, pedagang sayur keliling dan khutbah jumat. Banyaknya disinformasi yang terjadi antara warga mulyomukti dengan pemerintah terkait informasi pandemi covid-19 yang membuat masyarakat menjadi kurang patuh dengan himbauan dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ada beberapa aspek penyebaran berita hoax cepat sekali menyebar di masyarakat seperti agama, ekonomi dan poitik. Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada perekonomian saja tetapi juga berdampak pada aktivitas sehari-hari masyarakat dukuh mulyomukti. Masyarakat dukuh mulyomukti menghabiskan waktu lebih banyak didalam rumah semenjak pandemi datang di indonesia. Hal ini membuat masyarakat menjadi kurang bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik yang berakibat dengan medahnya terjadi kesalahpahaman saat berkomunikasi dan didukung dengan penyebaran berita hoax pada masyarakat. Tidak sedikit warga dukuh mulyomukti yang terimbas dari dampak penyebaran berita hoax seperti meragukan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam menetapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan temaga medis. Hal ini berimbas pada keterlambatnya proses penanggulangan covid-19 di indonesia