Merawat harmoni keluarga: merawat stabilitas sakinah

Ramadan mengingatkan kembali aksiologi dan urgensi ikatan perkawinan dengan membaca ulang literasi polarelasi, membangun harmoni, pola komunikasi, manajemen keuangan dan manajemen konflik serta menggagas karya inovasi yang melibatkan para anggota keluarga sehingga tetap survive dan harmonis. Perkawinan juga merupakan media untuk menumbuh kembangkan karakter yang secara parsial ada pada masing-masing pasangan, laki-laki dan perempuan. Jika sebelumnya egois dan tidak pernah berpikir kritis serta realistis, maka akan berusaha keras untuk merubah kebiasaannya menjadi orang yang berperangai tenang dan tegas serta tidak gegabah saat memasuki jenjang perkawinan. Perkawinan juga menjadi media yang ideal untuk memproteksi masing-masing pasangan, sehingga tidak terjerumus dalam perbuatan keji dan tidak menempuh cara yang salah dalam menyalurkan berahi seksualnya. Oleh karena itu, perkawinan harus dilihat dari perspektif eksistensinya sebagai media untuk tujuan tersebut, sehingga diperlukan aturan-aturan yang memosisikan masing-masing pasangan dalam relasi yang konstruktif emansipatoris dan partisipatoris