Strategi penetapan harga pada pedagang di Kota Padangsidimpuan

Strategi penetapan harga merupakan kebijakan sebuah badan usaha dalam menetapkan harga jual dari produk yang ditawarkan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi penetapan harga pada pedagang sembako di pasar saroha padangmatinggi Kota Padangsidimpuan, Penelitian ini dilatarbelakangi dengan banyaknya pedagang yang menjual barang dagangan yang sama tetapi dengan harga yang berbeda-beda, maka peneliti menganggap bahwa pedagang harus melakukan penetapan harga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi penetapan harga pada pedagang di pasar saroha,agar posisi para pedagang kedepannya lebih seimbang tidak ada yang terlalu diatas dan tidak ada yang terlalu dibawah, seperti terjadinya kios-kios yang tutup dikarenakan tidak mampunya melawan persaingan antar sesama pedagang. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan teori-teori yang berkaitan dengan pengertian strategi, fungsi strategi penetapan harga, jenis-jenis penetapan harga, indikator harga, mekanisme pasar, pedagang sembako, strategi penetapan harga dalam perspektif Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, subjek penelitian ini adalah seluruh pedagang sembako Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan, dengan pengambilan sampel sumber data dilakukan secara snowball sampling. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Strategi penetapan harga pada pedagang sembako di pasar saroha padangmatinggi Kota Padangsidimpuan adalah harga yang berlaku dipasaran dan kebijakan harga yang kompetitif atas barang yang berkualitas tinggi serta dipengaruhi oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Menurut tinjauan ekonomi Islam mengenai strategi penetapan harga komoditas pokok dipasar saroha padangmatinggi kota padangsidimuan secara umum telah sesuai dengan ketentuan ekonomi Islam. Hal ini terlihat dari cara penetapan harga yang dilakukan oleh para pedagang, dan dilihat dari segi harga berdasarkan permintaan dan penawaran, kemudian dari segi produksi juga sudah memenuhi kriteria syariah Islam, tidak menjual barang yang diharamkan