Pemahaman masyarakat Kecamatan Sipirok terhadap konsep sedekah dalam Al-Qur’an pada masa pandemic covid-19

Desa Pargarutan adalah bagian dari Kecamatan Sipirok, mayoritas penduduk desa Pargarutan berprofesi sebagai petani. Kondisi perekonomian masyarakat di desa Pargarutan masih sangat sulit dan masih menengah kebawah, salah satu faktor menurunnya perekonomian atau pendapatan masyarakat desa Pargarutan Kecamatan Sipirok disebabkan oleh munculnya covid-19, munculnya wabah covid-19 ini mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat desa Pargarutan terutama dalam bidang ekonomi, namun meskipun demikian tidak menjadi penghalang bagi masyarakat desa Pargarutan Kecamatan Sipirok untuk terus mengeluarkan sedekah dan tetap memperhatikan orang-orang yang membutuhkan, karena sedekah bagi masyarakat desa Pargarutan kecamatan Sipirok merupakan suatu amalan yang memiliki banyak rmanfaat. Teori dalam penelitian ini didukung oleh hasil wawancara dengan Bapak Oloan Pasaribu yang menyatakan bahwa sedekah memiliki banyak manfaat bagi kehidupannya, selain dapat membantu orang lain yang sedang kesulitan juga membawa berkah dalam kehidupan sehari-hari nya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian mengambil buku yang berkaitan dengan penelitian ini seperti buku metodologi penelitian dan Tafsir al-Munir Karya Wahbah az-Zuhaili. Hasil penelitian adalah pelaksanaan sedekah di desa Pargarutan Kecamatan Sipirok berbeda sebelum dan sesudah munculnya wabah covid-19 sebab kondisi ekonomi masyarakat semakin memburuk akibat pandemi covid-19, meski pun demikian masyarakat tetap menjalankan rutinitas bersedekah walau dengan jumlah yang tidak banyak, sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial terhadap sesama. Penduduk masyarakat desa Pargarutan Kecamatan Sipirok bukanlah masyarakat yang benar-benar faham dengan ilmu Agama akan tetapi masyarakat desa Pargarutan memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap sesama dan tetap saling berbagi dengan yang kurang mampu, sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain yang sedang membutuhkan