Kesiapan Dosen Prodi Tadris/ Pendidikan Matematika pada pembelajaran berbasis online pada masa pandemi covid-19 di Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa pendapat dosen dari hasil pengamatan dan perbincangan ada yang mengatakan bahwa pembelajaran berbasis online tidak menimbulkan minat mahasiswa untuk aktif belajar, bahkan tidak terciptanya iklim belajar yang sesuai dengan pembelajaran online itu sendiri, hal ini karena 100% pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 ini berbasis online. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kesiapan dosen prodi Tadris/Pendidikan Matematika pada pembelajaran berbasis online di masa pandemic covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dosen prodi Tadris/Pendidikan Matematika pada pembelajaran berbasis online di masa pandemic covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu angket terbuka dan dokumentasi, dengan jumlah subjek penelitian 14 dosen prodi Tadris/Pendidikan Matematika. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana kesiapan dosen prodi Tadris/Pendidikan Matematika pada pembelajaran berbasis online di masa pandemic covid-19, maka data yang diperoleh dari hasil angket dan dokumentasi akan dianalisis. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mengolah dan mengambil kesimpulan dari data-data yang dikumpul dan diuji dengan teknik penjamin keabsahan data yaiu perpanjangan keikutsertaan ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesiapan dosen dikatakan sudah baik, namun disamping kesiapan yang sudah dilaksanakan para responden, masih terdapat ketidaksiapan yang menurut para mahasiswa masih belum benar-benar siap, yaitu dosen yang kurang aktif dalam menyampaikan materi pembelajaran, seperti yang diketahui bahwa mata kuliah yang bersifat eksakta dibutuhkan pemahaman yang cukup tinggi untuk bisa memahaminya, terlebih lagi selama pembelajaran online berlangsung para dosen rata-rata hanya mengandalkan PPT dan modul pembelajaran, sehingga adanya keterbatasan mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan