Fungsi masjid dalam meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat di Kelurahan Sihitang Kota Padangsidimpuan

Latar belakang-masalah penelitian ini adalah melihat kondisi-masyarakat Kelurahan Sihitang yang majemuk terdri dari ummat Islam selaku penduduk kristen. Selain mereka terdapat juga kaum mayoritas dan penduduk yang beragama remaja yang dilatar belakangi oleh pendiikan umum dan remaja yang putus. sekolah. Mereka sangat mudah dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan informasi: Di Kelurahan Sihitang terdapat juga banyak mahasiswa IAIN yang tinggal di rumah, rumah penduduk. Penulis merasa tertarik meneliti tentang bagaimana fungsi Masjid Ar-Royhan dalam meningkatkan pemehaman keagamaan masyarakat di Kelurahan Sihitang? Masjid Ar-Royhan Kelurahan Sihitang melaksanakan majelis taklim satu kali dalam seminggu, yaitu setiap malam Jum'at, dengan mengundang Ustadz Ali Napia untuk memberikan ceramah. Dakwah Islam bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam beberapa segi ajaran Islam, yaitu segi akidah, segifikih dan segi akhlakul karimah: Majelis taklim tersebut dihadiri oleh kaum bapak, kaum ibu, remaja dan anak-anak. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan secara murni dan apa adanya dilapangan. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu BKM, Ustadz dan masyarakat. Sedangkan sumber data sekunder yaitu Kepala Desa, Tokoh Agama, dan Tokoh adat; Bukubuku, Jurnal dan Skripsi Sedangkan instrumen pengumpulan data terdiri dari. wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa majelis taklim yang dilaksanakan di Masjid Ar-Royhan telah dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ajaran Islam, seperti dalam bidang akidah, masayarakat sudah mengetahui arti dan pentingnya iman dan bagaimana celakanya syirik dan kemungkaran. Dalam bidang Fikih, masyarakat sudah dapat mengetahui cara-cara beribadah, sudah faham tentang Fikih munakahat (pernikahan), tentang mu’amalah (hubungan jual beli) dan juga bidang Akhlakul karimah. Masyarakat telah dapat memahami sifat-sifat yang baik seperti kesabaran, kejujuran, keikhlasan serta pentingnya menutup aurat dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja sebagian kaum ibu masih mengalami kesulitan dalam menutup aurat dan menghindari sifat tercela, misalnya mencaci dan mengumpat